Hubungan antara kutu dan manusia sangat erat. Bahkan, kemunculan jenis-jenis kutu ini dapat dikaitkan dengan evolusi manusia dalam berpakaian.
Hal tersebut, didasarkan pada penelitian bahwa kutu menetap pada inangnya dalam periode evolusi panjang.
Kutu tidak dapat hidup tanpa adanya manusia yang memakai pakaian, termasuk pakaian dari kulit atau berbahan katun.
Panas tubuh manusia menjadi salah satu unsur habitat dari kutu dan darah sebagai makanannya.
Gigitan kutu dapat mudah diidentifikasi seperti munculnya rasa gatal yang terus-menerus, luka pada kulit akibat garukan, dan timbulnya infeksi pada kulit berupa bercak merah.
Selain itu, kutu juga dapat mengakibatkan dampak lebih parah lagi hingga menimbulkan tifus dan demam.
Dengan menurunkan kutu sebagai azab bagi penduduk Mesir pada zaman Nabi Musa Alaihissallam, Allah Subhanahu wa ta'ala hendak memberikan pelajaran penting bagi manusia.
Mereka harus memerhatikan aspek kebersihan, baik itu dalam berpakaian maupun saat tidur, dengan mengenakan kasur yang bersih.
Baca Juga: Sinergi KKP dan TNI AL Berantas Penyelundupan BBL Ilegal di Batam
(amj)