Jika demikian,berarti CSST bisa mengamati bentangan langit yang jauh lebih besar pada satu waktu dibanding Hubble dan akan mensurvei 40 persen bentangan langit dengan kamera 2,5 miliar piksel.
CSST ini, dikatakan bakal menjalankan misi untuk mengamati luar angkasa selama 10 tahun.
Adapun misinya adalah mendeteksi objek seperti komet dan asteroid, mempelajari lubang hitam supermasif, dan secara langsung mencitrakan planet ekstrasurya.
Di negara asalnya, CSST dikenal sebagai "Xuntian," yang jika diterjemahkan menjadi "mensurvei langit."
Ia akan beroperasi di orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa Tiangong, diharapkan bakal memudahkan astronot untuk melakukan perawatan.
Baca Juga: Sinergi KKP dan TNI AL Berantas Penyelundupan BBL Ilegal di Batam
(amj)