JAKARTA - Manusia dinilai sedang menghadapi momen penting dalam sejarah peradaban, misalnya dalam mewujudkan impian untuk bisa dihidup di planet lain.
Dilansir dari Live Science, Selasa (24/5/2022), penelitian terbaru berpendapat bahwa manusia dapat menjadi spesies antarplanet dalam tempo 200 tahun lagi.
"Bumi adalah titik kecil yang dikelilingi kegelapan. Pemahaman kita saat ini tentang fisika memberi tahu kita bahwa kita terjebak di batu kecil ini dengan sumber daya terbatas," kata penulis utama studi, Jonathan Jiang, dari Jet Propulsion Laboratory NASA.
Jiang mengatakan, agar manusia dapat meninggalkan Bumi selamanya, perlu secara drastis meningkatkan penggunaan energi nuklir dan terbarukan, secara bersamaan melindungi sumber energi tersebut agar tidak digunakan untuk tujuan jahat.
Menurut penelitian tersebut, beberapa dekade ke depan akan terbukti, jika umat manusia dapat dengan aman beralih dari bahan bakar fosil, itu mungkin akan berhasil.
Skala Kardashev
Pada 1964 silam, astronom soviet Nikolai Kardashev mengusulkan skema pengukuran, yang kemudian dimodifikasi oleh Carl Sagan, untuk memperkirakan kemampuan memanfaatkan teknologi.
Semuanya bermuara pada energi, dan seberapa banyak yang dapat dimanfaatkan sebuah spesies untuk tujuannya sendiri, misalnya untuk menjelajahi alam semesta.
Perkiraan sebuah peradaban Kardashev Tipe I, misalnya, spesies di dalamnya dapat menggunakan semua energi yang tersedia di planet asalnya, termasuk semua sumber energi di dalam tanah, seperti bahan bakar fosil dan bahan yang dapat digunakan untuk fisi nuklir, serta semua energi jatuh ke planetnya dari bintang induknya.
Perkiraan peradaban tipe II, spesies yang ada mampu mengkonsumsi 10 kali jumlah energi, dan mampu mengeksploitasi seluruh keluaran energi dari satu bintang.
Sedangkan, spesies di tipe III dapat melangkah lebih jauh dan menggunakan sebagian besar energi di seluruh galaksi.
Baca Juga: Kawal Pengembangan Kampung Perikanan Budidaya, KKP Siapkan Pengawas Perikanan Andal