JAKARTA - Delima jadi salah satu buah keberadaannya tertulis di dalam Alquran dan hadis, karena memiliki manfaat yang luar biasa. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:
"Tidak ada kurma yang tidak disirami dengan air surga." "Makanlah delima dengan lemaknya karena ia dapat membersihkan perut."
Disebutkan juga di dalam Alquran, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَإِذْ قُلْتُمْ يَٰمُوسَىٰ لَن نَّصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَٰحِدٍ فَٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ مِنۢ بَقْلِهَا وَقِثَّآئِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ ٱلَّذِى هُوَ أَدْنَىٰ بِٱلَّذِى هُوَ خَيْرٌ ۚ ٱهْبِطُوا۟ مِصْرًا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلذِّلَّةُ وَٱلْمَسْكَنَةُ وَبَآءُو بِغَضَبٍ مِّنَ ٱللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقْتُلُونَ ٱلنَّبِيِّۦنَ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ
Wa iż qultum yā mụsā lan naṣbira 'alā ṭa'āmiw wāḥidin fad'u lanā rabbaka yukhrij lanā mimmā tumbitul-arḍu mim baqlihā wa qiṡṡā`ihā wa fụmihā wa 'adasihā wa baṣalihā, qāla a tastabdilụnallażī huwa adnā billażī huwa khaīr, ihbiṭụ miṣran fa inna lakum mā sa`altum, wa ḍuribat 'alaihimuż-żillatu wal-maskanatu wa bā`ụ bigaḍabim minallāh, żālika bi`annahum kānụ yakfurụna bi`āyātillāhi wa yaqtulụnan-nabiyyīna bigairil-ḥaqq, żālika bimā 'aṣaw wa kānụ ya'tadụn
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu dilimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." (QS. Al Baqarah: 61).
Sementara itu dikutip dari buku pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah yang ditulis oleh Dr. Nadiah Thayyarah, delima termasuk tumbuhan purbakala yang dikenal sejak lama oleh umat terdahulu, dan mereka sangat mengenal keistimewaan serta manfaatnya.
Bahkan, di masa Firaun Mesir kuno telah memanfaatkan buah ini sebagai obat.
Sebenarnya delima berasal dari Asia barat daya, atau barat laut India. Dari situlah ia disebarluaskan mulai ke wilayah Iran, lalu ke pesisir Laut Mediterania dan Mesir. Kemudian ke Eropa dalam beberapa abad terakhir.
Dalam khazanah literatur ke-Islaman terdapat pembahasan yang cukup mendalam tentang buah delima ini. Ibnu Al-Qayyim menulis;
“Rasa manis buah delima bermanfaat bagi lambung, tenggorokan, dada, dan paru-paru. Delima bermanfaat pada saat batuk, airnya berkhasiat sebagai melancarkan perut, dan asamnya dapat memperbaiki proses pembuangan pada pencernaan. Delima juga dapat memperlancar air seni, mengurangi zat kuning pada hati, mengatasi diare, mencegah muntah, dan memperkuat fungsi organ tubuh.”
Follow Berita Okezone di Google News