JAKARTA - Rusia telah lama diakui sebagai salah satu negara yang unggul dalam bidang teknologi tidak hanya militer saja, tetapi juga urusan proyek luar angkasa dan kedirgantaraan.
Sejak zaman Uni Soviet, banyak negara di daratan Eropa yang memutuskan untuk bekerjasama dengan Negeri Beruang Merah tersebut.
Dikutip dari Extreme Tech, Sabtu (11/6/2022), tetapi invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong banyak dari hubungan tersebut menjadi putus.
Misalnya, yang paling signifikan adalah Institut Max Planck dari Jerman yang memilih untuk mematikan teleskop luar angkasa eROSITA yang sebelumnya terjalin kemitraan dengan Rusia.
Hal itu, membuat Roscosmos atau lembaga antariksa Rusia berang, di mana kepala Roscosmos, Dmitry Rogozin, langsung mengancam bahwa mereka akan mengambil alih eROSITA tersebut alias membajaknya.
Sejatinya, Roscosmos cenderung menghindari masalah politik, tetapi dukungan tegas Rogozin untuk Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat banyak negara yang kontra dengan Rusia untuk melakukan pemutusan hubungan internasional dengan lembaga antariksa terbesar setelah NASA.
Sebagai informasi, Institut Max Planck memilih untuk menghentikan misi awal tahun ini setelah dimulainya Perang Rusia-Ukraina, yang langsung dibalas oleh Rogozin dengan cara memerintahkan bawahannya untuk memulai persiapan untuk mengaktifkan kembali eROSITA sendiri.