Kedua sirip itu pun bisa bergerak sendiri-sendiri, tidak searah satu sama lain. Jika demikian berarti keduanya sedang berfungsi seperti kemudi kapal yang mengarahkan arah gerakan ikan.
Adapun sirip ekor berfungsi –bersama otot-otot ekor– mendorong ikan bergerak ke depan. Turut pula membantu pergerakan ikan adalah keluarnya air dari bawah penutup insang.
Selanjutnya, sirip punggung dan sirip anal bekerja untuk menjagq tubuh ikan tetap seimbang di dalam air. Dengan demikian bagian punggung ikan tetap di atas, sementara bagian perut tetap di bawah, khususnya ketika ikan diam (tidak bergerak) di dalam air.
Ikan memiliki "kantong renang" yang dipenuhi udara. Di dinding kantong renang itu terdapat kelenjar yang menghasilkan gas. Kantong ini berguna mengubah berat jenis ikan selama di dalam air.
Maka, ketika ikan berenang turun ke bawah, berat jenisnya akan bertambah. Sementara jika ia berenang naik ke atas, berat jenisnya akan berkurang.
Berkurang dan bertambahnya berat jenis itu dilakukan dengan mengurangi dan menambah isi kantong renang. Dengan demikian, ikan bisa bergerak dengan mudah di dalam air, baik di saat naik maupun turun, tanpa memforsir ototnya.
Ikan memiliki dua jaringan sel di dua sisinya. Setiap jaringan itu mengandung sel-sel sensoris yang dipengaruhi getaran dan arus air. Dengan cara inilah ikan bisa merasakan perubahan tekanan di dalam air.
Di antara organ tubuh ikan yang mengagumkan adalah insang, alat pernapasannya. Ikan akan membuka mulutnya, air masuk ke dalam mulut, kemudian ia menutup muIutnya itu; Air pun mengalir melalui lubang-lubang di sisi.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)