JAKARTA - Inovasi baru diwujudkan oleh peneliti dari Imperial College London dan lembaga penelitian akuatik Eawag di Swiss, di mana mereka telah berhasil menciptakan drone canggih yang bisa mendarat di atas air.
Drone yang dinamakan 'Multi-Environment Dual robot for Underwater Sample Acquisition' atau Medusa ini mampu mengidentifikasi air di danau untuk mengetahui tanda-tanda mikroorganisme dan ganggang, yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia.
Para peneliti juga mengembangkan drone tersebut agar mampu membantu memantau dan memelihara infrastruktur lepas pantai, seperti jaringan pipa energi bawah air dan turbin angin terapung.
“Medusa unik dalam desain robot ganda, dengan komponen penerbangan yang sulit dijangkau sehingga mampu untuk mengakses area dan menyelam untuk memantau kualitas air.” ucap Profesor Mirko Kovac kepala penelitian proyek tersebut, dikutip dari IET, Jumat (17/6/2022).
Untuk diketahui, Medusa terbang menggunakan multirotor yang dikendalikan dari jarak jauh. Menggunakan multirotor berarti drone tersebut dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan tinggi, terbang melewati rintangan, membawa muatan, dan bermanuver melalui medan yang sulit.
Cara kerjanya, drone terbang ke lingkungan perairan yang sulit dijangkau, sebelum mendarat di air dan menggunakan pod bawah air yang ditambatkan dengan kamera dan sensor terpasang hingga kedalaman 10 meter.
Operator drone dari jarak jauh tinggal menyesuaikan kedalaman pod dan posisi tiga dimensi di dalam air menggunakan kontrol daya apung dan jet.