JAKARTA - Baru-baru ini, FBI menemukan penipuan dengan teknik pencitraan menggunakan kecerdasan buatan, yakni deepfake untuk melamar pekerjaan jarak jauh.
dilansir dari Gizmodo, Sabtu (2/7/2022), hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi membuat modus penipuan semakin beragam.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah pola hidup manusia menjadi serba digital. Baik melamar pekerjaan maupun bekerja di beberapa posisi, kini bisa dilakukan dari rumah.
FBI mengungkapkan, pelaku sengaja mencari perusahaan yang memberlakukan proses rekrutmen dan sistem kerja dari rumah.
Tujuan akhirnya adalah bukan untuk bekerja, melainkan mendapat posisi tertentu untuk bisa mencuri data perusahaan.
Adapun data perusahaan yang diincar mencakup data pelanggan perusahaan, data sensitif milik karyawan, serta data keuangan perusahaan.
Namun, tidak jelas untuk apa data-data tersebut dikumpulkan, hingga saat ini FBI masih melakukan pendalaman.
FBI sendiri, pada bulan Mei lalu memperingatkan perusahaan IT untuk berhati-hati dalam merekrut karyawan. Pasalnya, ada informasi bahwa Korea Utara tengah menyebar agen-agennya.
Bukan tidak mungkin temuan terbaru ini juga masih berkaitan dengan kasus tersebut.
Kendati demikian, perlu diingat, ini semua masih sebatas spekulasi, hingga saat ini FBI sendiri masih belum memberikan informasi lebih mendalam.
Baca Juga: Kawal Pengembangan Kampung Perikanan Budidaya, KKP Siapkan Pengawas Perikanan Andal
(amj)