Ada juga ancaman untuk memublikasikan data yang berhasil dicuri jika korban tidak membayar. Hal-hal ini lah yang mendorong korban tetap membayar meskipun sebenarnya itu akan mendorong lebih banyak aksi ransomware di masa mendatang.
Menurut Sophos, hanya 61% data yang dipulihkan setelah membayar uang tebusan, yang berarti bahwa selain biaya tebusan, waktu dan sumber daya harus dimasukkan ke dalam perbaikan jaringan lebih lanjut.
"Anda tidak akan pernah bisa mempercayai seorang penjahat dan Anda hanya memberikan lebih banyak uang. Jadi sebaiknya simpan uangnya dan berhentilah memberi penghargaan atas perbuatan buruk hacker," kata Wisniewski.
Lebih lanjut ia mengatakan, berinvestasi dalam strategi keamanan siber yang baik adalah cara terbaik untuk membantu menjaga jaringan tetap aman dari ransomware atau ancaman siber lainnya.
"Pendekatan terbaik adalah kombinasi pencegahan dan pemantauan. Memastikan sistem eksternal ditambal dan diperbarui dan menerapkan otentikasi multi-faktor untuk akses jarak jauh adalah awal yang baik," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)