JAKARTA - Apakah kamu tahu seberapa banyak polusi yang disebabkan peluncuran roket? Polusi sendiri menjadi penyumbang utama masalah lingkungan yang menyebabkan masalah kesehatan.
Dirangkum dari berbagai sumber, Kosmodrom Baikonur merupakan area peluncuran roket pertama di dunia yang berada di Kazakhstan. Area ini telah meluncurkan roket sejenis Sputnik 1 dan Vostok 1.
Untuk melakukan misi penerbangan ke luar angkasa, Binokuler menggunakan bahan bakar Unsymmetrical dimethylhydrazine (UDMH).
UDMH sendiri, merupakan bahan bakar yang berbentuk cair yang biasa digunakan untuk menerbengkan roket ke luar angkasa. Roket yang menggunakan bahan bakar UDMH tidak memerlukan api untuk pembakaran.
Bahan bakar UDMH disebut sebagai racun setan yang menyebabkan bencana ekologis dan memiliki andil besar terhadap rusaknya atmosfer bumi.
Sebab, ketika terbang ke angkasa, roket akan memuntahkan hasil pembakarannya ke atmosfer mulai dari emisi dan karbon hitam.
Mungkin untuk beberapa waktu efek dari peluncuran roket tersebut bisa diabaikan. Tetapi, saat ini jumlahnya mulai berlipat ganda dan diprediksi akan terus meningkat setiap tiga tahun dilaksanakannya pariwisata luar angkasa.
Dihitung setiap tahun, sebuah roket yang diluncurkan menggunakan RP-1 mengeluarkan setidaknya 1 gigagram atau 1000 metrik ton jelaga ke luar angkasa.
Jika terjadi peningkatan roket setiap tahun maka akan membuang setidaknya 30 gigagram dalam setahun bahkan bisa mencapai 100 gigagram, Bumi akan mengalami berada di bawah payung karbon dan mengalami pendinginan.
Follow Berita Okezone di Google News