JAKARTA - Kulit manusia bakal terasa gatal setelah digigit nyamuk, dan hampir tidak ada satu orang pun di dunia yang tidak pernah mendapat serangan serangga satu ini.
Pasca merasakan gatal akibat gigitan nyamuk, biasanya kita refleks menggaruknya. Apa sebenarnya penyebab setelah digigit nyamuk kulit menjadi gatal?
Dirangkum dari berbagai sumber, untuk mengetahui jawabannya simak penjelasan berikut ini.
Fakta unik dari nyamuk yang mungkin belum banyak diketahui, yaitu sebenarnya hanya nyamuk betina saja yang menggigit darah manusia.
Nyamuk tidak membutuhkan darah untuk makan, melainkan darah manusia digunakannya untuk berkembang biak dan memproduksi telur.
Faktanya, nyamuk tidaklah menggigit. Ia menggunakan mulutnya yang berbentuk seperti jarum untuk menusuk kulit mangsa yang akhirnya digunakan untuk menghisap darah.
Perlu diketahui pula ketika nyamuk betina menusukkan sungut atau proboscisnya ke dalam kulit kita untuk mendapatkan darah, mereka turut menyuntikkan air liur.
Air liur ini mengandung zat antikoagulan digunakan yang digunakan nyamuk betina untuk mengambil darah manusia dengan cepat.
Menurut peneliti dari University of Porto, Heart Research Institute, dan Australian National University, Profesor Richard Payne, seperti kebanyakan organisme pemakan darah, nyamuk mengeluarkan protein dalam air liurnya.
"Protein ini dirancang untuk mencegah darah organisme inang dari pembekuan, lebih baik memungkinkan nyamuk untuk mengakses makanan darahnya," kata Profesor Payne dikutip dari sydney.edu.au.
Baca Juga: Rayakan Satu Tahun, BuddyKu Fest Hadirkan Sesi Media Challenges
Follow Berita Okezone di Google News