JAKARTA - Kasus kebocoran data di Indonesia kembali terjadi, kali ini diduga milik Kementerian Sosial (Kemensos). Kebocoran data ini diungkapkan oleh pemilik akun Twitter DarkTracer.
DrakTracer sendiri, merupakan platform investigasi intelejen ancaman dark web yang merupakan perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura.
Mereka menyebutkan bahwa ada 102 juta data milik masyarakat Indonesia yang bocor dari Kemensos.
Tidak main-main, data yang bocor dan dijual di dark web berisikan identitas lengkap seseorang yang bisa disalahgunakan.
Untuk itu, Dark Tracer memberikan peringatan untuk segera melakukan pengecekan data tersebut.
β[PERINGATAN] Telah muncul aktor jahat yang menjual database yang mengklaim berisi 102 juta DATABASE KEWARGANEGARAAN yang bocor dari Kementerian Sosial RI,β tulis Dark Tracer dalam cuitannya di Twitter, dikutip Rabu (14/9/2022).
βDia membocorkan puluhan foto KTP sebagai sampel. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa klaimnya benar.β
Kebocoran tersebut diklaim pada September ini, di mana pemerintah melalui Kemensos sedang membagikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Follow Berita Okezone di Google News