JAKARTA - Sekelompok astronom mengungkapkan, peta pertama dunia bawah galaksi telah menunjukkan kuburan raksasa dari bintang-bintang mati yang ada di Bima Sakti.
Dilansir dari Phys, Sabtu (1/10/2022), kuburan itu sebelumnya diyakini sebagai bangkai Matahari yang dulunya sangat besar kemudian hancur sehingga menjadi lubang hitam dan pecahan bintang neutron.
Hal ini, membuat para astronom terkejut, karena kuburan tersebut melebih batas, yaitu membentang tiga kali dari ketinggian Bima Sakti.
“Sisa-sisa padat bintang mati ini menunjukkan distribusi dan struktur yang berbeda secara fundamental dengan galaksi yang terlihat,” kata David Sweeney, seorang mahasiswa PhD di Universitas Syndey, dan juga penulis utama studi dalam makalah Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Terbentuknya bintang neutron dan lubang hitam itu ketika bintang masif lebih besar delapan kali dari Matahari, kehabisan gas untuk fusi nuklir dan seketika meledak. Hal ini memicu reaksi tidak terkendali yang mengeluarkan lapisan luarnya, semetara intinya hancur.
Di dalam inti bintang neutron sangat padat, sehingga elektron dan proton dipaksa untuk menyatu pada tingkat subatomik menjadi neutron. Jika massa bintang asli lebih besar 25 kali dari massa Matahari, maka kehancuran yang didorong oleh gravitasi itu akan terus berlanjut.
Tim peneliti memperhitungkan bahwa ledakan yang sama, yang berasal dari sisa-sisa ini juga “menendang” bintang-bintang itu dari tempat asalnya.
Bangkai bintang eksotis ini terlempar ke dalam ruang gelap antarbintang oleh supernova yang menciptakannya, sehingga terlepas dari pandangan dan pengetahuan para astronom dan peneliti, bahkan sampai sekarang.
“Salah satu masalah untuk menemukan benda-benda kuno ini, bahkan sampai sekarang kami tidak tahu ke mana harus mencarinya,” kata Peter Tuthill, Profesor dari Sydney Institute of Astronomy, rekan penulis studi tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News