Namun, akhirnya peneliti membuat sebuah model untuk mengkodekan tempat kelahiran bintang tertua di mana akhir ledakannya, dan bagaimana perjalanan selanjutnya dalam seluruh sejarah yang ada di galaksi Bima Sakti selama lebih dari 13.000 juta tahun.
Terlepas dari pergerakan objek akibat “tendangan” yang diterima, para peneliti berharap bahwa pusara bintang tetap berada dalam domain galaksi, tetapi ketika model tersebut dijalankan, peta yang dihasilkan membingungkan mereka.
“Itu sedikit mengejutkan,” kata Dr. Sanjib Sharma, peneliti Universitas Sydney.
Ternyata, dunia bawah galaksi menjadi sedikit berbeda, dan terjadi perubahan radikal. Jika diamati dari samping, pusara bintang ini jauh lebih “menggembung” daripada galaksi Bima Sakti.
Studi ini juga mengungkapkan pendapat dari para peneliti bahwa bintang-bintang tidak bernyawa di sekitar Matahari ini mungkin menghantui kita secara dekat. Jarak terdekat seharusnya hanya berjarak 65 tahun cahaya.
Kini, para peneliti menemukan dan melihat terbentuknya bintang-bintang, serta mereka dapat melanjutkan misi dalam mencari tahu keberadaan dunia galaksi dengan pengembangan teknologi baru yang ada.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)