JAKARTA - Ilmuwan paleogenetik asal Swedia, Svante Paabo, berhasil memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2022 untuk karyanya tentang evolusi manusia. Ia dinilai berhasil mencapai sesuatu yang terlihat mustahil.
Dilansir dari BBC, Selasa (4/10/2022), Paabo yang berusia 67 tahun telah menghabiskan puluhan tahun merintis dan menyempurnakan kode genetis manusia purba Neanderthal.
Tidak hanya itu, ia juga menemukan hominin Denisova yang belum diketahui sebelumnya.
Pada tahun 1990-an, penelitian menyusun kode genetik manusia berlangsung dengan cepat, tetapi bergantung pada sampel DNA yang baru. Berbeda hal dengan Paabo, yang justru tertarik pada tulang-belulang manusia purba.
Banyak yang mengira itu adalah tantangan yang mustahil. Tetapi, untuk pertama kalinya, ia mampu mengurutkan DNA dari sepotong tulang manusia purba yang hidup beribu-ribu tahun lamanya.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa Neanderthal, yang sebagian besar tinggal di Eropa dan Asia Barat, berbeda dengan manusia modern dan simpanse.
โDengan mengungkap perbedaan genetik yang membedakan semua manusia yang hidup dari hominin yang punah, penemuannya memberikan dasar untuk mengeksplorasi apa yang membuat kita menjadi manusia yang unik,โ kata Komite Nobel dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, berdasarkan penelitian tersebut juga terungkap bahwa Homo Sapiens dan Neanderthal memiliki kecocokan DNA sehingga mereka dianggap pernah memiliki anak setelah bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu.
Follow Berita Okezone di Google News