Sekitar 1-4% DNA manusia modern berasal dari Neanderthal, dan bahkan memengaruhi kemampuan tubuh untuk merespons infeksi.
Kontribusi berikutnya dari Paabo terjadi di tahun 2008, di mana ditemukan tulang jari manusia purba berusia 40.000 tahun di gua Denisova, Siberia.
Paabo mampu mengurutkan sampel DNA, dan hasilnya menunjukkan itu adalah hominin yang tidak dikenal sebagai Denisovans.
Ternyata, Denisovans juga beranak cucu dengan Homo Sapiens. Pada sebagian wilayah di Asia Tenggara sekitar 6% DNA manusia adalah Denisovan.
Warisan genetik ini membantu tubuh untuk mengatasi tingkat oksigen yang rendah, membantu kelangsungan hidup di dataran tinggi, misalnya orang Tibet.
Paabo dipandang sebagai salah satu pendiri disiplin ilmu paleogenetik. Ia telah memenangkan hadiah sekitar Rp13,9 miliar. Karyanya menjadi bukti bahwa sudah ada dua kelompok hominin berbeda yang hidup di Eurasia.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)