JAKARTA - Banyak yang mengira beruang adalah hewan karnivora atau pemakan daging murni. Namun sebuah penelitian terbaru di Scientific Reports mematahkan hal tersebut dan mengungkap bahwa mereka merupakan hewan omnivora atau pemakan segala.
Studi menyebut beruang hanya membutuhkan lebih sedikit protein daripada yang selama ini dikira. Dengan memberi mereka makan daging secara terus menerus justru akan membunuh mereka secara perlahan.
"Beruang bukan karnivora seperti kucing yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi," kata penulis utama Charles Robbins, profesor biologi satwa liar di Washington State University, dikutip dari ScienceDaily, Rabu (5/10/2022).
"Di kebun binatang selama ini, baik itu beruang kutub, beruang coklat, atau beruang sloth, selalu memberinya makan daging berprotein tinggi. Ketika Anda melakukannya, Anda membunuh mereka secara perlahan," lanjutnya.
Dalam percobaan terpisah, para peneliti mempresentasikan panda raksasa dan beruang sloth di kebun binatang AS yang berbeda dengan makanan tidak terbatas dari berbagai jenis untuk melihat preferensi mereka dan kemudian mencatat profil nutrisi pilihan mereka.
Bekerja sama dengan peneliti dari Texas A&M University dan Memphis Zoo, uji coba makan pertama dilakukan dengan sepasang panda raksasa, diketahui bahwa mereka lebih menyukai batang bambu yang kaya karbohidrat daripada daun yang lebih kaya protein.
Mereka mengkonsumsi batang hampir secara eksklusif, misalnya 98% dari waktu di bulan Maret. Para peneliti juga menganalisis data dari lima kebun binatang China yang memiliki panda raksasa yang telah berhasil direproduksi, diet tinggi karbohidrat, dan rendah protein.
Sementara enam beruang sloth di kebun binatang Cleveland, Little Rock, dan San Diego, disajikan dengan alpukat, ubi panggang, hingga apel tanpa batas. Mereka memilih alpukat kaya lemak hampir secara eksklusif, makan sekitar 88% alpukat hingga 12% ubi jalar.
Hal ini menunjukkan beruang sloth lebih menyukai makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat, yang mungkin memiliki susunan yang mirip dengan makanan liar mereka, seperti rayap dan semut serta telur dan larva.
Ini juga sangat berbeda dari diet tinggi karbohidrat yang biasanya mereka berikan di penangkaran. Beruang sloth, yang berasal dari India, biasanya hidup hanya sekitar 17 tahun di kebun binatang AS, hampir 20 tahun kurang dari umur maksimum yang dapat dicapai dalam perawatan manusia.
Penyebab kematian mereka yang paling sering adalah kanker hati. Para peneliti melihat pola serupa dalam penelitian sebelumnya tentang beruang kutub yang menunjukkan beruang kutub penangkaran, yang biasanya diberi makan diet tinggi protein, akan meniru diet kaya lemak beruang kutub liar jika diberi pilihan.
Beruang kutub di kebun binatang biasanya mati sekitar 10 tahun lebih awal dari yang seharusnya, paling sering karena penyakit ginjal dan hati.
Follow Berita Okezone di Google News