JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menurut sejumlah pakar bisa picu bencana besar, bahkan dinilai setara dengan perang nuklir dampaknya.
Disadur dari Daily Star, Rabu (5/10/2022), lebih dari sepertiga pakar AI di seluruh dunia mengatakan, tindakan keliru yang dibuat oleh sistem dengan AI dapat menyebabkan bencana global, dampaknya setara perang nuklir.
Sebuah survei terhadap pakar AI yang dilakukan oleh Julian Michael di New York University Center For Data Science mengungkapkan, 36% dari mereka (pakar AI) berpikir teknologi AI ini berpotensi memicu bencana besar sebelum tahun 2030.
Perangkat teknologi dengan dukungan Ai sendiri, telah masuk dalam kehidupan, seperti Alexa (asisten virtual), ponsel pintar, drone, dan sebagian mobil self-driving.
AI juga telah hadir di sistem militer. Pasukan drone bersenjata yang dikendalikan AI dalam skala besar akan segera digunakan dengan tujuan agar dapat menyerang pangkalan atau kapal dengan cepat.
Kekhawatiran pakar AI yang mungkin terjadi, ketika sistem mengalami kesalahan, sehingga menimbulkan risiko akan terjadinya bencana di luar dugaan.
“Sudah ada beberapa contoh di mana AI telah menyebabkan kerusakan, dan karena semakin meluas, potensi masalah dapat meningkat,” kata pakar AI, Matthew Kershaw.
Matthew Kershaw adalah seorang Wakil Presiden Marketing & Growth di D-ID, sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi Deepfake untuk membuat video instan dari gambar dan teks sederhana.
Teknologi ini, digunakan oleh para pemimpin bisnis untuk membuat presentasi yang terlihat profesional tanpa memerlukan pengaturan studio yang rumit.
Follow Berita Okezone di Google News