Namun, dengan adanya kemampuan AI yang canggih, juga bisa digunakan untuk menyebarkan hoaks ke seluruh dunia sehingga menimbukkan kekacauan politik.
Seorang ahli, Nina Shick, mengatakan bahwa dengan adanya dukungan teknologi AI bisa memicu terjadinya perang. Ia juga memprediksi akan ada penggunaan drone otonom yang lebih banyak, ciptaan robot canggih untuk melenyapkan manusia, serta adanya perang informasi.
โPerang tentang mengendalikan narasi, memengaruhi opini publik dengan satu atau lainnya, sifat perang yang berubah begitu cepat sehingga kita tidak dapat menyusulinya,โ ujar Nina.
Pada Oktober 2018, Zeng Yi, seorang eksekutif senior di perusahaan pertahanan China Norinco, memberikan pidato bahwa di medan pertempuran yang akan datang, tidak ada orang yang bertempur, tetapi adanya penggunaan senjata otonom yang mematikan dalam peperangan yang tidak bisa dihindari.
Astronom Royal Lord Rees telah memperingatkan bahwa ini bisa menjadi abad terakhir umat manusia di Bumi, dikarenakan hampir sebagian umat manusia akan digantikan oleh robot super cerdas buatan AI generasi berikutnya.
Kendati demikain, Matthew Kershaw juga menyampaikan bahwa AI hanyalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan, semuanya tergantung pada sistem bagaimana alat itu diprogram.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)