Share

Wartawan dan Aktivis Jadi Sasaran Empuk Spyware Pegasus Israel

Angeltika Clara Sinaga, Jurnalis · Jum'at 14 Oktober 2022 18:13 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 14 54 2687178 wartawan-dan-aktivis-jadi-sasaran-empuk-spyware-pegasus-israel-1FST2f69MB.jpg Wartawan dan aktivis jadi sasaran empuk spyware pegasus Israel (Foto: Press TV)

JAKARTA - Wartawan dan aktivis di Meksiko dilaporkan jadi sasaran empuk spyware dari Pegasus NSO Group, perusahaan asal Israel, lewat metode serangan zero-click.

Beberapa waktu lalu, kebocoran data yang diduga terkait dengan pelanggan NSO Group, memperjelas bahwa rumor sebelumnya tentang penyalahgunaan malware untuk meretas ponsel kemungkinan besar benar.

Dilansir dari Techdirt, Jumat (14/10/2022), NSO Group Israel mengeluarkan penyangkalan pernyataan tersebut. Pihaknya mengatakan, tidak melakukan apapun dan tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh pelanggan yang membayar produknya.

Informasi mengenai adanya penyalahgunaan tersebut, telah diselidiki selama bertahun-tahun sebelum terjadi kebocoran. Tidak disangka-sangka, target yang ditemukan adalah sejumlah jurnalis, pihak oposisi, para aktivis, pemimpin agama, dan tokoh publik.

Menurut penyelidikan dan investigasi, jurnalis dan aktivis Meksiko terinfeksi spyware Pegasus NSO Group setelah diretas melalui serangan zero-click. Mereka menggunakan perangkat lunak spyware untuk meretas ponsel para jurnalis dan aktivis, yang muncul pada awal tahun 2018.

Sejak saat itu, kebocoran data oleh NSO Group membuat mereka menjadi subjek liputan pers di seluruh dunia sehingga beritanya ramai di kalangan publik.

Menurut laporan tahun 2018, menunjukkan jurnalis dan aktivis Meksiko menjadi sasaran setelah menerbitkan berita yang memberatkan pemerintah. Hal ini menjadi alasan bahwa pemerintah Meksiko ikut terlibat.

Tidak hanya pemerintah Meksiko yang diduga ikut terlibat dalam kasus penyalahgunaan data ini, tetapi menjelang akhir 2021 dikabarkan bahwa seorang pengusaha Meksiko juga ditangkap karena telah menginfeksi ponsel jurnalis dengan malware Pegasus NSO.

Kasus-kasus baru terjadi antara 2019 dan 2021, ditemukan oleh organisasi hak digital Meksiko R3D (Red en los Defensa de los Derechos Digitales) dengan dukungan teknis yang disediakan oleh Citizen Lab di Universitas Toronto.

Follow Berita Okezone di Google News

Citizen Lab mengatakan, data teknis yang tersedia tidak memungkinkan mereka untuk dikaitkan dengan peretasan pelanggan NSO tertentu. Laporan terbaru mereka mencakup verifikasi tentang penyalahgunaan tersebut.

Sasarannya termasuk Raymundo Ramos Vazquez, seorang jurnalis yang menjadi pembela HAM yang telah mendokumentasikan pembunuhan militer di luar hukum yang dilakukan oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut Meksiko.

Menurut Citizen Lab, indikator forensik yang dikumpulkan dari perangkat Ramos menunjukkan bahwa perangkat itu berulang kali terinfeksi oleh eksploitasi zero-click Kismet sekitar Agustus dan September 2020.

Kemudian, Ricardo Raphael, seorang jurnalis dan analis politik, berulang kali menjadi sasaran sekitar Oktober dan November 2019, tetapi terjadi lagi pada Desember 2020 setelah adanya penyelidikan. Analisis forensik perangkat selulernya ditemukan bahwa ia menjadi sasaran Pegaus pada tahun 2016.

Presiden Meksiko telah berjanji untuk mengakhiri praktik seperti ini. Namun, dalam penyelidikan digital forensik diketahui bahwa pemerintah Meksiko masih tetap menggunakan cara tersebut.

NSO Group juga membantah kebenaran laporan R3D dan Citizen Lab dan tidak bertanggung jawab terhadap kasus tersebut. Pihaknya tetap menjalani hubungan bisnisnya dengan pemerintah Meksiko terkait penyalahgunaan sistem yang ditargetkan ke jurnalis serta aktivis selama tiga tahun lagi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini