Share

Kanye West Beli Medsos Parler Pasca Dihukum Instagram dan Twitter

Tangguh Yudha, Jurnalis · Selasa 18 Oktober 2022 11:23 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 18 57 2689301 kanye-west-beli-medsos-parler-pasca-dihukum-instagram-dan-twitter-3XPkQRH9EC.JPG Kanye West beli medsos Parler pasca dihukum Instagram dan Twitter (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kanye West dikabarkan telah membeli media sosial (medsos) Parler untuk dijadikan pasca akunnya mendapatkan hukuman dari Instagram dan Twitter.

Dilansir dari Mashable, Selasa (18/10/2022), mantan suami dari Kim Kardashian itu, menyebut media sosialnya akan menjadi "platform kebebasan berbicara."

Hal ini, telah dikonfirmasi langsung oleh induk Parler, Parlement Technologies. Perusahaan mengatakan kesepakatan pembelian akan menciptakan lingkungan yang benar-benar tidak dapat dibatalkan.

"Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kami harus memastikan bahwa kami memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata West dalam pernyataan resmi Parler.

George Farmer, CEO Parlement Technologies, mengklaim ksepakatan ini merupakan sebuah terobosan yang bakal mengubah dunia, dan mengubah cara dunia berpikir tentang kebebasan berbicara.

"Kamu membuat langkah terobosan ke ruang media kebebasan berbicara dan tidak perlu takut dikeluarkan dari media sosial lagi. Sekali lagi, Ye membuktikan bahwa dia selangkah lebih maju dari narasi media mainstream," lanjut Farmer.

Pencaplokan Parler oleh West terjadi setelah menghadapi banyak reaksi media sosial. Pada 10 Oktober, rapper itu sementara dikunci dari akun Twitter dan Instagram-nya karena posting antisemit.

Ini mengikuti serangkaian kejenakaan selama Paris Fashion Week, termasuk insiden di mana Ye, panggilan akrabnya, mengenakan T-shirt "White Lives Matter", yang memicu kemarahan dan kecaman luas.

Awal tahun ini, West juga diskors dari Instagram selama 24 jam, menyusul penggunaan cercaan rasial terhadap Trevor Noah. Ia pun memutuskan untuk bergabung dengan Parler pada waktu pengumuman akuisisi.

Parler telah mencap dirinya sebagai alternatif platform media sosial seperti Twitter dan seharusnya surga digital untuk "kebebasan berbicara". Platform ini dibuat pada tahun 2018, oleh dua programmer konservatif yang berbasis di Nevada.

Follow Berita Okezone di Google News

Pada tahun 2020, aplikasi ini menjadi sangat populer di kalangan konservatif, tokoh sayap kanan, dan pendukung Donald Trump.

Lalu, pada tahun 2021, Parler dihapus dari Google Play Store dan Apple Store karena berperan dalam pemberontakan mematikan 6 Januari di US Capitol.

Aplikasi tersebut diduga membantu perusuh secara terbuka mendiskusikan serangan di Gedung Capitol.

Setelah Kerusuhan Capitol membuat media sosial diperhitungkan di tempat lain, dengan Trump dilarang dari Twitter sebelum meluncurkan platform media sosial konservatif Truth Social.

Apple mengembalikan Parler ke App Store pada Mei 2021, sementara Google Play baru saja melakukannya bulan lalu.

Kedua langkah tersebut muncul sebagai konsekuensi Parler memperketat kebijakan moderasinya dan setuju untuk menandai dan menyembunyikan postingan tertentu, seperti postingan yang menampilkan ujaran kebencian rasis.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini