Share

7 Alasan Mengapa Susah Beralih dari MacBook ke Laptop Windows

Asthesia Dhea Cantika, Jurnalis · Sabtu 26 November 2022 19:12 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 26 57 2715351 7-alasan-mengapa-susah-beralih-dari-macbook-ke-laptop-windows-4RXvqeivl7.jpg 7 alasan mengapa susah beralih dari MacBook ke laptop Windows (Foto: PCWorld/Gordon Mah Ung)

JAKARTA - Ada tujuh alasan mengapa susah untuk beralih dari MacBook ke laptop Windows, hal ini memang menarik untuk dibahas.

Pengguna setia produk Apple mungkin akan setuju jika sistem operasi (OS) milik produk kenamaan ini disebut lebih unggul daripada Windows.

Bukan terkait harga, namun pengguna setianya yakin bila produk brand elektronik satu ini mampu berjalan tanpa kendala, terutama untuk produk MacBook. Tidak heran jika banyak yang tidak ingin beralih dari MacBook ke laptop Windows.

Lantas, apa alasan susahnya beralih dari MacBook ke laptop Windows? Dirangkum dari berbagai sumber, untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut ini.

1. Ekosistem Apple

Atmosfer produk Apple memang menarik, terlebih untuk MacBook. MacBook sebagai produk laptop Apple bisa bekerja dengan sangat baik bersama dengan produk Apple lainnya seperti iPhone, iPad, Apple Watch dan AirPods.

Tidak hanya itu, Apple juga menawarkan fitur seperti Handoff, Sidecar, Find My dan Universal Control untuk mengintegrasi antar perangkat yang lebih seamless. Contohnya, fitur Continuity Camera pada macOS Ventura yang memungkinkan kamera iPhone untuk dijadikan webcam Mac atau MacBook.

2. Memiliki performa yang konsisten

MacBook dikenal sebagai laptop dengan performa yang konsisten. Berbeda dengan laptop windows, sekalipun ada dua laptop Windows dengan spesifikasi yang sama, keduanya tidak selalu memiliki performa yang serupa.

Driver, pembatasan kinerja yang disengaja oleh brand, hingga optimalisasi yang kurang menjadi salah satu alasan. Hal ini bukan berarti Apple tidak melakukan pembatasan kinerja, hanya saja ada jaminan performa terbaik bagi pengguna MacBook dibanding laptop Windows.

3. Daya tahan baterai luar biasa

MacBook dikenal dengan daya tahan baterai yang luar biasa. Meski tiap varian dirancang untuk kebutuhan tertentu, namun semuanya sama-sama menawarkan daya tahan baterai yang sempurna. Hal serupa tentu tidak ditemukan di laptop Windows, sebab daya tahan baterai laptop Windows lebih beragam.

Follow Berita Okezone di Google News

4. Aplikasi yang teroptimasi dengan sangat baik

Tidak sama dengan Windows, macOS menawarkan koleksi aplikasi yang teroptimasi dengan sangat baik. Mengingat hanya ada beberapa produk MacBook di pasaran saat ini, membuat developer lebih mudah mengoptimalkan aplikasi mereka.

Alhasil, sebagian besar aplikasi di macOS berjalan dengan lebih optimal serta minim masalah jika dibandingkan dengan laptop Windows.

5. Pembaruan OS yang kaya akan fitur baru

Pembaruan sistem operasi dan perbaikan bug menjadi andalan MacBook. Meski saat pembaruan masih ada bug, namun Apple selalu dapat mengatasi masalah itu dengan cepat.

Kemudian, jadwal rilis pembaruan yang dilakukan tiap tahun membuat pengguna tidak perlu pusing memikirkan pembaruan sistem operasi.

6. MacBook mampu menghadirkan gestur dan opsi navigasi yang lebih baik

Saking intuitif-nya, opsi navigasi gestur yang ada pada laptop Windows terasa kurang matang dibandingkan yang ada di MacBook. Meski kerap memperkenalkan dukungan gestur lebih banyak dalam beberapa tahun terakhir, namun tetap tidak sebaik yang ada di macOS.

7. Laptop Windows korbankan performa demi desain

Bukan rahasia umum lagi jika MacBook selalu tampil dengan desain compact tanpa mengurangi performa keseluruhan. Salah satunya, MacBook Air M2 mengemas performa mumpuni terlepas dari desainnya yang ramping.

Hal yang berbeda jauh dengan laptop Windows yang beberapa produknya memiliki desain minimalis, namun mengorbankan performa, termasuk dengan meniadakan GPU diskrit.

Itulah tujuh alasan mengapa susah beralih dari MacBook ke laptop Windows yang tidak banyak orang tahu. Semoga bermanfaat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini