4. Aplikasi yang teroptimasi dengan sangat baik
Tidak sama dengan Windows, macOS menawarkan koleksi aplikasi yang teroptimasi dengan sangat baik. Mengingat hanya ada beberapa produk MacBook di pasaran saat ini, membuat developer lebih mudah mengoptimalkan aplikasi mereka.
Alhasil, sebagian besar aplikasi di macOS berjalan dengan lebih optimal serta minim masalah jika dibandingkan dengan laptop Windows.
5. Pembaruan OS yang kaya akan fitur baru
Pembaruan sistem operasi dan perbaikan bug menjadi andalan MacBook. Meski saat pembaruan masih ada bug, namun Apple selalu dapat mengatasi masalah itu dengan cepat.
Kemudian, jadwal rilis pembaruan yang dilakukan tiap tahun membuat pengguna tidak perlu pusing memikirkan pembaruan sistem operasi.
6. MacBook mampu menghadirkan gestur dan opsi navigasi yang lebih baik
Saking intuitif-nya, opsi navigasi gestur yang ada pada laptop Windows terasa kurang matang dibandingkan yang ada di MacBook. Meski kerap memperkenalkan dukungan gestur lebih banyak dalam beberapa tahun terakhir, namun tetap tidak sebaik yang ada di macOS.
7. Laptop Windows korbankan performa demi desain
Bukan rahasia umum lagi jika MacBook selalu tampil dengan desain compact tanpa mengurangi performa keseluruhan. Salah satunya, MacBook Air M2 mengemas performa mumpuni terlepas dari desainnya yang ramping.
Hal yang berbeda jauh dengan laptop Windows yang beberapa produknya memiliki desain minimalis, namun mengorbankan performa, termasuk dengan meniadakan GPU diskrit.
Itulah tujuh alasan mengapa susah beralih dari MacBook ke laptop Windows yang tidak banyak orang tahu. Semoga bermanfaat.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)