Beberapa fitur mereka juga ditemukan di Opabinia, seperti ‘kaki’ lobopod segitiga dan halus yang berinteraksi dengan sedimen dan, pada spesimen yang lebih kecil, kipas ekor berbentuk pisau yang bentuknya mirip dengan Utaurora kerabat Opabinia yang baru-baru ini dideskripsikan.
Namun, ciri-ciri lain yang dapat dikenali, seperti sklerit yang menutupi kepala dan keberadaan duri di puncak, tidak diketahui dari opabinid mana pun dan malah menunjukkan kemungkinan radiodon termasuk Anomalocaris, karnivora Kambrium besar.
Perbedaan specimen tersebut membuat Stephen Pates dari University of Cambridge dan rekannya mempertanyakan apakah hal ini disebabkan oleh perubahan selama pertumbuhan suatu spesies, atau apakah mereka malah berpendapat bahwa spesimen tersebut adalah spesies baru.
Mereka mendeskripsikan spesimen ini sebagai spesies Euarthropus baru dan menamakannya Mieridduryn bonniae. Spesimen yang lebih besar disebut holotipe. Ruang untuk sampel yang lebih kecil dibiarkan terbuka untuk mencerminkan kemungkinan yang berbeda ini.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa belalai, dianggap mewakili sepasang embel-embel kepala yang menyatu, tidak unik untuk opabiniids. Akan tetapi fitur tersebut juga terdapat pada nenek moyang radiodon dan deuteropoda (arthropoda modern yang lebih diturunkan).
"Apapun kesimpulan akhirnya, fosil ini adalah bagian baru yang penting dalam teka-teki evolusi arthropoda," pungkas Wolfe.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)