Share

Apa yang Terjadi Jika Manusia Tak Tidur Selama 3 Hari?

Tangguh Yudha, Jurnalis · Sabtu 24 Desember 2022 06:01 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 23 56 2732999 apa-yang-terjadi-jika-manusia-tak-tidur-selama-3-hari-qN3cTTnGxN.jpg Apa yang terjadi jika manusia tak tidur selama 3 hari? (Foto: Freepik)

JAKARTA - Tidur menjadi ritual penting bagi manusia untuk merehatkan jiwa dan raga agar tetap siap menghadapi hari-hari. Jika kurang tidur saja dapat mengganggukesehatan, maka bagaimana dengan tidak tidur tiga hari?

Pertanyaan ini mungkin pernah muncul di benak hampir sebagian besar orang. Lantas apa jadinya jika manusia tidak tidur selama tiga hari? Untuk menjawabnya, simak ulasan berikut, seperti dilansir dari Everyday Health, Sabtu (24/12/2022).

Kurang tidur kronis bisa meningkatan risiko kondisi medis serius, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Ini karena tubuh tidak mengeluarkan hormon yang membantu mengontrol metabolisme, dan pemrosesan glukosa.

Tidur yang buruk dapat menyebabkan peningkatan produksi kortisol tubuh, yang dikenal sebagai hormon stres. Selain itu, kurang tidur juga akan membuat hormon lain rusak yang buntutnya juga akan merusak jaringan tubuh.

Menurut John Cline, PhD, asisten profesor psikologi klinis di Yale School of Medicine, pada satu hari pertama tubuh tidak tidur, hormon kortisol dan adrenalin akan meningkat untuk mengimbangi kelelahan.

β€œOtak sedang mencoba mengatasi tidak memiliki kesempatan untuk meremajakan dirinya sendiri, jadi kami memiliki hormon stres yang tinggi ini untuk menjaga agar tubuh tetap aktif,” kata Dr. Cline.

Tingkat gangguan kognitif itu bisa cukup untuk mengakibatan bahaya, tergantung pada apa yang dilakukan oleh orang yang tidak tidur. Namun yang paling tinggi adalah mereka memiliki risiko kecelakaan saat berkendara.

Dalam sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research, 29 pria muda yang sehat tetap terjaga selama 24 jam, dan ditemukan bahwa kurang tidur membuat mereka cenderung mengingat kenangan palsu.

Sementara dalam kondisi dua hari tidak tidur, tubuh mulai melakukan tidur 3 hingga 15 detik tanpa sadar. Mata tidak perlu tertutup, namun di sini otak akan mati dan tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi selama beberapa detik.

Follow Berita Okezone di Google News

Gelombang otak yang diukur dengan elektroensefalogram menunjukkan bahwa selama tidur tanpa sadar atau yang biasa disebut microsleep terdapat perbedaan dan kesamaan pada empat tahap tidur.

Setelah dua hari tidak tidur, orang dapat mengandalkan peningkatan iritabilitas, kecemasan, memori berkabut, dan gangguan berpikir, kata Hussam Al-Sharif, MD, spesialis paru dan obat tidur di Mayo Clinic di Eau Claire, Wisconsin.

Beberapa orang bahkan mungkin mengalami halusinasi, melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Dr. Al-Sharif mengatakan beberapa orang merasa tertekan, dan beberapa mungkin menjadi euforia.

Dalam sebuah penelitian terhadap 16 sukarelawan yang harus melupakan tidur selama tiga hari, para peneliti menemukan bahwa sel NK atau sel pembunuh alami virus serta tumor menurun sebesar 37 persen setelah 48 jam terjaga.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Comprehensive Psychiatry mempelajari 12 astronot yang ditugaskan untuk selama tiga hari tidak tidur. Hasilnya mereka mengalami peningkatan detak jantung, suasana hati negatif yang lebih tinggi, dan emosi positif yang lebih rendah.

Pada fase ini, manusia akan merasa sangat sengsara dan pikirannya tidak berfungsi dengan baik. Otak berjuang melawan keinginan untuk menutup diri, dan itu akan menciptakan kondisi emosional yang sangat rapuh.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini