TAHUN 2022 menjadi tahun di mana Indonesia memiliki banyak rapor merah terkait dengan keamanan data. Di sepanjang tahun ini, sejumlah lembaga pemerintahan, perusahaan plat merah, hingga pejabat tinggi negara banyak mengalami kebocoran data.
Parahnya lagi, fenomena kebocoran data ini juga berdampak pada jutaan masyarakat Indonesia, yang mana data sensitif mereka kini terpublikasi secara luas. Lantas seperti apa kasus kebocoran data di tahun 2022? Berikut rangkumannya:
1. Kebocoran data pelanggan PLN
Kasus kebocoran data di Indonesia tahun 2022 diawali dengan bocornya data pelanggan Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Dilaporkan bahwa ada lebih dari 17 juta data pelanggan perusahaan plat merah tersebut yang bocor dan dijual ke forum hacker breached.to.
Data pelanggan PLN dibagikan oleh akun hacker dengan nama Loliyta. Adapun data yang bocor mencakup ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat, nomor meteran, tipe meteran, serta nama unit UPI.
2. Kebocoran data 21,7 ribu lebih perusahaan swasta
Tidak lama setelah kasus kebocoran data pelanggan PLN, sebanyak lebih dari 21,7 ribu data perusahaan di Indonesia ikut dijual para hacker di darkweb. Data yang dijual berukuran 347GB. Data ini bukan hanya milik perusahaan yang di dalam negeri, tapi juga cabang luar negeri.
Ini terjadi pada 15 Agustus 2022. Pembocor data, Toshikana, bahkan mengkategoeikan data menjadi empat folder, yakni folder perusahaan dengan pendapatan di atas dan di bawah $50 juta atau setara Rp 779 miliar, folder perusahaan besar, dan standar.
3. Kebocoran data pelanggan Indihome
Tidak hanya PLN, kebocoran data juga dialami oleh anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk, Indihome. Akibat kebocoran data pelanggan tersebut, setidaknya ada 26 juta data pelanggan yang bocor yang juga dibagikan ke forum hacker breached.to. Data yang bocor mencakup history browsing, nama pelanggan, jenis kelamin, bahkan hingga NIK. Data diklaim merupakan rekam selama periode Agustus 2018 - November 2019.
4. Data PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO)
Kebocoran data juga sempat dialami oleh perusahaan plat merah, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO). Dilaporkan akibat serangan hacker, ada 252GB data yang berhasil di garap. Diketahui bahwa pelakunya adalah hacker dengan akun breached.to @desorden.
Serangan yang mengakibatkan kebocoran data ini melibatkan data pengkodean, dan dokumen, di 5 server JMTO. Pelanggaran data juga melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka.
Follow Berita Okezone di Google News