PERUSAHAAN keamanan siber di Switzerland dan Singapore, Acronis, memprediksi bahwa pada 2023 ini ancaman siber akan meningkat pesat. Adapun serangan siber tersebut lebih mengarah pada pembobolan data pribadi.
Dihimpun dari Techradar, Acronis memprediksi ancaman siber dari email jahat dan phishing naik 60%. Selain itu, serangan rekayasa sosial juga meningkat mencapai sekitar 3%.
Acronis juga mengungkap bahwa kata sandi yang bocor atau dicuri dan kredensial lainnya menjadi pemicu hampir setengah dari semua insiden keamanan siber yang dilaporkan pada paruh pertama 2022.
Pada kuartal ketiga tahun ini, proporsi serangan phishing terhadap serangan malware meningkat 1,3 kali lipat, dan sekarang menjadi lebih dari tiga perempat (76%) dari semua serangan email naik dari 58% pada paruh pertama tahun ini.
Lebih buruknya lagi, berdasarkan data yang dikumpulkan dari lebih dari 750.000 endpoint unik di seluruh dunia, perusahaan mengklaim biaya rata-rata pelanggaran data diperkirakan mencapai USD5 juta pada tahun depan.
“Beberapa bulan terakhir telah terbukti serumit sebelumnya dengan ancaman baru yang terus muncul dan pelaku terus menggunakan metode yang lebih runit,” kata Candid Wüest, Wakil Presiden Riset Perlindungan Cyber ​​​​Acronis.
"Organisasi harus memprioritaskan solusi yang mencakup semua ketika ingin mengurangi phishing dan upaya peretasan lainnya di tahun baru. Penyerang terus mengembangkan metode mereka," lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News