Menentukan waktu sholat akan sangat mudah dilakukan di Bumi bahkan ketika sedang berada di hutan sekalipun. Namun bagaimana caranya menentukan waktu sholat bagi para astronot muslim yang bertugas di stasiun luar angkasa?
Pertanyaan ini mungkin pernah tersemat di dalam pikiran sebagian besar umat muslim. Lalu bagaimana solusi sholat di stasiun luar angkasa? Untuk menemukan jawabannya, simak ulasan berikut, seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (31/12/2022).
Kebingungan untuk menentukan waktu sholat di luar angkasa pernah dialami oleh astronot asal Uni Emirat Arab (UEA) Hazzaa Al Mansouri. Kala ia bertugas di stasiun luar angkasa, ia mendapati Matahari terbit dan terbenam sebanyak 16 kali dalam sehari.
Hazza al Mansoori astronot Muslim asal Uni Emirat Arab. (Foto: Shamil Zhumatov/Reuters)
BACA JUGA:Pernah Bayangkan Cara Astronot Pipis atau BAB di Luar Angkasa? Ini Jawabannya
BACA JUGA:Kandidat Astronot Disabilitas Pertama di Dunia Bernama John McFallÂ
Dengan begitu, berdasarkan perhitungan tersebut maka Mansouri harus menunaikan sholat sebanyak 80 kali sehari. Ia pun akhirnya berkonsultasi dengan para ulama, dan pada akhirnya memutuskan untuk sholat mengikuti jam di Mekkah.
Waktu sholatnya pun sama seperti di Bumi, yakni 5 kali dalam sehari dan hal ini juga dilakukan oleh astronot asal Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor. Namun berbeda dengan Mansouri, Shukor melakukannya dengan mengikuti jam di negara asalnya.
Follow Berita Okezone di Google News