API menjadi elemen yang bermanfaat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari seperti memasak, menghangatkan tubuh, dan sebagainya. Namun pernahkah terpikir kenapa api panas?
Pertanyaan tersebut mungkin pernah muncul di benak hampir semua orang. Lantas kenapa api panas? Untuk menjawabnya, simak paparan berikut, seperti dilansir dari Thoughtco, Senin (2/12/2022).
Menurut Anne Marie Helmenstine, seorang Ph.D Ilmu Biomedis dari Universitas Tennessee di Knoxville, api panas karena energi termal (panas) dilepaskan ketika ikatan kimia putus dan terbentuk selama reaksi pembakaran.
Pembakaran mengubah bahan bakar dan oksigen menjadi karbon dioksida dan uap air. Energi diperlukan untuk memulai reaksi, memutuskan ikatan dalam bahan bakar dan antara atom oksigen, sehingga menghasilkan lebih banyak energi panas.
Cahaya dan panas dilepaskan sebagai energi. Api adalah bukti nyata dari energi ini. Nyala api sebagian besar terdiri dari gas panas. Cahaya api merupakan indikasi yang terlihat dari reaksi pembakaran, tetapi energi termal (panas) mungkin juga tidak terlihat.
Mengapa api panas? Singkatnya, api itu panas karena energi yang tersimpan dalam bahan bakar dilepaskan secara tiba-tiba. Energi yang dibutuhkan untuk memulai reaksi kimia jauh lebih sedikit daripada energi yang dilepaskan.
Tingkat panas api tidak ada yang tunggal, bergantung pada beberapa faktor, antara lain komposisi kimiawi bahan bakar, ketersediaan oksigen, dan porsi nyala api yang diukur. Kebakaran kayu dapat melebihi 1100° Celcius, tetapi berbagai jenis kayu terbakar pada temperatur yang berbeda.
Misalnya, pinus menghasilkan panas dua kali lebih banyak dari cemara atau willow dan kayu kering terbakar lebih panas daripada kayu hijau. Propana di udara terbakar pada suhu yang sebanding 1980° Celcius, namun jauh lebih panas di oksigen 2820° Celcius.
Follow Berita Okezone di Google News