Share

PBB Sebut Lapisan Ozon Mulai Tertutup, Global Warming Mulai Teratasi?

Tangguh Yudha, Jurnalis · Kamis 12 Januari 2023 15:03 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 12 56 2744845 pbb-sebut-lapisan-ozon-mulai-tertutup-global-warming-mulai-teratasi-GQbP4GUJEB.jpg Lapisan Ozon. (Foto: Reuters)

OZON merupakan bagian stratosfer yang melindungi planet kita dari sinar ultraviolet Matahari. Lapisan ozon yang menipis kemudian membentuk "lubang ozon" di atas Kutub Selatan setiap tahunnya.

Lapizan ozon pun dibuat dan dihancurkan secara alami di stratosfer, tapi polusi yang disebabkan oleh manusia menghancurkan ozon lebih cepat daripada yang dapat terbentuk. Karenanya, negara-negara PBB melalui Protokol Montreal secara bertahap menurunkan konsumsi dan produksi zat perusak ozon (ODS), yang didalamnya termasuk hampir 100 bahan kimia buatan manusia.

Kini, sebuah panel berteknologi tinggi yang didukung oleh PBB telah menghitung bahwa lapisan ozon Bumi dapat pulih sepenuhnya dalam waktu 40 tahun. Itu berarti masalah iklim yang semakin mengerikan dapat segera dihentikan.

Diolah dari Metro, hampir 99% zat perusak ozon telah dihapus sejak tahun 1989. Dengan memulihkan lapisan ozon di stratosfer atas Bumi, manusia akan menghadapi lebih sedikit paparan sinar ultraviolet (UV) berbahaya dari Matahari. Dengan begitu pemanasan global juga akan berkurang 0,5 derajat Celcius.

Lapisan ozon

"Dampak Protokol Montreal terhadap mitigasi perubahan iklim tidak dapat diabaikan. Selama 35 tahun terakhir, Protokol telah menjadi solusi bagi lingkungan," kata Meg Seki, Sekretaris Eksekutif Sekretariat Ozon Program Lingkungan PBB.

"Penilaian dan tinjauan yang dilakukan oleh Panel Penilaian Ilmiah tetap menjadi komponen penting dari kerja Protokol yang membantu menginformasikan pembuat kebijakan dan keputusan," lanjutnya.

Laporan tersebut menjelaskan dampak positif dari perjanjian tahun 1984 terhadap iklim. Dan itu menunjukkan bahwa, jika manusia bertindak, manusia dapat menghentikan pemanasan global yang merusak planet ini. Perjanjian tambahan tahun 2016, yang dikenal sebagai Amandemen Kigali terhadap Protokol Montreal, mengharuskan pengurangan bertahap produksi dan konsumsi banyak hidrofluorokarbon (HFC).

Follow Berita Okezone di Google News

HFC tidak secara langsung menguras ozon tetapi merupakan gas perubahan iklim yang kuat. Panel Penilaian Ilmiah mengatakan amandemen ini diperkirakan akan menghindari pemanasan 0,3–0,5°C pada tahun 2100. "Aksi ozon menjadi preseden untuk aksi iklim,"kata Sekretaris Jenderal WMO Profesor Petteri Taalas.

"Keberhasilan kami dalam menghapus bahan kimia pemakan ozon secara bertahap menunjukkan kepada kami apa yang dapat dan harus dilakukan, sebagai hal yang mendesak untuk beralih dari bahan bakar fosil, mengurangi gas rumah kaca dan dengan demikian membatasi kenaikan suhu," ujarnya.

Jika kebijakan saat ini tetap berlaku, lapisan ozon diperkirakan akan pulih ke nilai tahun 1980 sekitar tahun 2066 di Antartika, tahun 2045 di atas Arktik, dan tahun 2040 di seluruh dunia. Lubang ozon Antartika perlahan-lahan membaik luas dan dalamnya sejak tahun 2000.

Bahkan tahun lalu, NASA mengatakan bahwa lapisan ozon bumi terus pulih pada tahun 2022 dengan lubang ozon tahunan Antartika menyusut menjadi rata-rata seluas 23,2 juta kilometer persegi antara 7 September dan 13 Oktober.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini