Semua orang yang hidup di muka bumi pasti tahu, dalam 1 minggu ada 7 hari, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Tapi, untuk orang yang rasa keingintahuannya sangat tinggi, pasti ingin tahu mengapa dalam 1 minggu hanya ada 7 hari, tidak 8, 9, ataupun 100 hari.
Jawabannya sederhana, karena memang sudah ditentukan seperti itu dari jaman dulu sekali. Sistem tujuh hari dalam satu minggu sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Banyak sejarawan percaya bahwa sistem itu mungkin dimulai oleh orang Babilonia kuno.
Periode sistem waktu dapat ditelusuri dari sisi astronomi, seperti pergerakan Bumi, Bulan, dan Matahari. Misalnya, rotasi Bumi pada porosnya dapat memberikan kita hitungan 1 hari.
Pergerakan Bumi mengelilingi Matahari memberikan kita hitungan tahun. Namun, tidak ada penjelasan alami untuk sistem tujuh hari dalam seminggu.
Beberapa ahli percaya orang Babilonia kuno mungkin telah mengadopsi sistem waktu tujuh hari seminggu untuk memperkirakan siklus individu Bulan sepanjang bulan.
Siklus ini, ternyata tidak sempurna dan sejalan dengan sistem tujuh hari seminggu, karena harus membutuhkan satu atau dua hari ekstra untuk ditambahkan ke satu minggu setiap beberapa bulan.
Lalu, mengapa orang Babilonia kuno menetapkan tujuh hari dalam seminggu? Beberapa ahli meyakini, bahwa orang Babilonia kuno percaya angka tujuh memiliki makna mistis.
Keyakinan ini mungkin berasal dari fokus mereka pada tujuh benda langit yang mereka ketahui saat itu: Matahari, Bulan, Mars, Merkurius, Jupiter, Venus, dan Saturnus.
Follow Berita Okezone di Google News