Bumi memiliki beberapa air terjun yang sangat indah, tapi salah satu yang paling terkenal adalah Air Terjun Niagara. Tetapi, bagaimana sebenarnya air terjun bisa terbentuk.
Air adalah zat pengikis yang kuat, berbagai jenis batuan yang dilewati oleh air akan terkikis dalam waktu yang berbeda-beda. Misalnya, sungai yang mengalir di atas batuan keras akan terkikis secara perlahan, sebaliknya batuan lunak akan terkikis lebih cepat.
Saat batuan lunak terkikis dengan cepat, aliran sungai tentu akan menjadi lebih curam saat bergerak melewati lapisan batuan keras menuju batuan yang lebih lunak. Semakin curam aliran sungai, semakin cepat erosi batuan lunak, karena sungai bergerak lebih cepat karena gravitasi.
Seiring berjalannya waktu, proses ini terus berlanjut hingga kecuraman antara lapisan batuan keras dan lunak hampir berposisi vertikal. Pada saat itulah, air terjun terbentuk.
Erosi diferensial lapisan batuan keras dan lunak akan terus berlanjut, hal inilah yang membuat ketinggian air terjun bertambah dan area tempat air terjun “mendarat” (disebut kolam terjun/plunge pool) menjadi lebih dalam.
Berbagai jenis “saluran air” dan erosi diferensial dari jenis batuan yang mengalir di atasnya menghasilkan air terjun dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Erosi mungkin merupakan proses utama pembentuk air terjun, tapi para ilmuwan mencatat bahwa ari terjun juga bisa diciptakan dari peristiwa bencana alam. seperti gempa bumi, tanah longsor, gletser, dan letusan gunung berapi.
Tidak semua air terjun memiliki air yang mengalir di atasnya setiap saat. Aliran air berubah arah dari waktu ke waktu, hal ini mungkin membuat beberapa air terjun kering, kecuali saat periode hujan deras atau setelah salju mencair.
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)