Stasiun Luar Angkasa menjadi salah satu mega proyek yang berhasil dikerjakan oleh manusia. Bagi orang awam, tentu akan sangat sulit menangkap bagaimana proyek senilai $150 miliar atau setara Rp2,2 kuadriliun itu bisa dibangun di luar angkasa.
Nah bagi kalian yang hingga saat ini belum bisa tidur nyenyak karena terus memikirkan bagaimana cara astronot membangun Stasiun Luar Angkasa, berikut ini adalah penjelasan sederhananya, seperti dilansir dari Wonderpolis.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Stasiun Luar Angkasa, khususnya International Space Station (ISS) bisa dibilang merupakan benda/bangunan termahal yang pernah dibuat. ISS dibangun untuk difungsikan sebagai laboratorium bagi para astronot melakukan penelitian.
Di ISS, para astronot dari berbagai negara melakukan berbagai eksperimen sains. Ini mencakup berbagai disiplin ilmu, dari astronomi dan biologi, hingga geologi dan fisika.Â
ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan 17.500 mil per jam atau 5 mil per detik. Itu artinya mereka yang berada di ISS setiap harinya berputar mengelilingi Bumi sebanyak 15,5 kali setiap hari. Di sana mereka dapat melihat matahari terbit atau terbenam setiap 92 menit.
Stasiun Luar Angkasa tersebut terdiri dari modul dan node penghubung yang menampung tempat tinggal dan laboratorium. ISS juga memiliki rangka luar yang besar untuk penyangga, serta lebih dari satu hektar panel surya yang siap menyediakan tenaga.
Follow Berita Okezone di Google News