Aktivitas digital orang Indonesia melebihi rata-rata dunia. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara "Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022" yang digelar pada Rabu (1/2/2023).
Menurutnya, aktivitas orang Indonesia separuhnya terjadi di ruang digital. Ia memaparkan bahwa jika rata-rata dunia hanya menggunakan ruang digital selama 6 jam 37 menit dalam sehari, orang Indonesia bisa mencapai 8 jam 36 menit dalam sehari.
"Orang Indonesia ini lucu juga. Aktivitas di ruang digital melebihi rata-rata dunia. Artinya ini banyak sekali dan kalau kita kurangi tidur, delapan jam, berarti 16 jam, itu kan separuhnya (aktivitas dilakukan) di ruang digital," ungkap pria yang kerap disapa Semy itu.
Dengan durasi tersebut, Semuel mengatakan bahwa penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki pengetahuan tentang risiko yang mungkin muncul di ruang digital. Salah satunya adalah risiko penipuan yang tak henti-hentinya mengancam.
Seperti diketahui, penipuan di ruang digital saat ini sudah semakin canggih dengan beragam metode yang digunakan. Terbaru adalah penipuan berkedok surat undangan nikah yang dikirim para penjahat lewat aplikasi perpesanan WhatsApp.
Di dalam surat undangan tersebut, para penjahat menyisipkan malware berbahaya dalam sebuah file berbentuk APK. Yang mana jika APK yang dikrimkan dibuka atau diinstall, maka akan mrnginveksi perangkat dan pada akhirnya menimbulkan kerugian.
"Ini yang perlu ditingkatkan, literasi masyarakat, karena seal terakhir ada di mereka. Kami di Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pemblokiran. Tapi kalau sudah penipuan itu targetnya bukan lagi umum tapi lebih spesifik," jelas Semuel.
Dengan kemamapuan penjahat memahami karakter korban dengan social engineering, Semuel menyebut, mereka bisa dengan mudah mendapatkan data yang diperlukan. Untuk itu menurutnya Kominfo akan melakukan program literasi digital dengan empat pilar utama.
Follow Berita Okezone di Google News