Sebenarnya apa yang membuat suatu tempat menjadi benua? Tentunya ada beberapa faktor yang membantu menentukan apa itu benua dan apa yang bukan. Misalnya, kebanyakan dari benua “duduk” di lempeng tektoniknya sendiri. Satu-satunya pengecualian saat ini adalah Eropa dan Asia, yang berbagi lempengan tektonik.
Benua juga memiliki suatu bentuk kehidupan yang unik. Misalnya, banyak tumbuhan dan hewan yang biasa ditemukan di Australia tidak terlihat di wilayah Amerika Utara, tentu kita tidak akan bisa melihat Kangguru melompat-lompat di hutan Kanada.
Budaya juga berperan dalam penentuan benua. Ketika masyarakat yang tinggal di suatu tempat memiliki adat dan tradisi yang unik, maka daerah tersebut lebih cenderung disebut benua.
Itulah salah satu alasan mengapa Eropa dan Asia dipisahkan, walaupun satu lempeng tektonik seperti yang sudah disebutkan di atas. Mereka memang berbagi lempeng tektonik, tetapi penduduk asli masing-masing daerah memiliki budaya yang sangat berbeda.
Ternyata, suatu tempat tidak harus memenuhi semua kriteria di atas untuk disebut benua. Nyatanya, tidak ada definisi pasti untuk hal tersebut, kriteria di atas hanyalah daftar kesamaan yang cenderung dimiliki oleh benua. Hal ini terkadang menimbulkan kebingungan dan ketidaksepakatan tentang apa yang sebenarnya membuat suatu tempat menjadi benua.
Misalnya, banyak orang yang bertanya mengapa wilayah Greenland bukan sebuah benua, padahal ini adalah pulau terbesar di dunia, dengan luas sekitar 836.000 mil persegi.
Follow Berita Okezone di Google News