Jarak dari permukaan Bumi ke pusat Bumi yang sebenarnya mencapai hampir empat ribu mil. Untuk mencapainya, Anda harus menggali empat lapisan planet ini. Lapisan-lapisan tersebut adalah kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam.
Dari semua lapisan ini, hanya satu yang masih dilihat dengan mata telanjang yaitu kerak. Seperti kerak di atas kue atau roti, lapisan ini membentuk bagian terluar Bumi. Kerak Bumi mengandung batuan padat dan mineral, termasuk bahan seperti batu bara dan logam mulia.
Seberapa tebal kerak Bumi? Bervariasi. Di bawah lautan, lapisan ini bisa memiliki ketipisan sekitar 3,1 mil (5 kilometer). Di bawah daratan, tebalnya berkisar antara 18,6 hingga 43,5 mil (30-70 km).
Terlepas dari itu, manusia belum pernah mengebor ke dalam Bumi untuk menembus keraknya. Pengeboran terjauh yang pernah dilakukan manusia adalah 7,6 mil (12 km).
Di bawah kerak Bumi terdapat lapisan terbesar Bumi, yang disebut mantel. Lapisan ini membentang sepanjang 1.865 mil (3.000 km) dan bersifat semi-padat. Sebagian besar terdiri dari besi, magnesium, dan silikon. Mantel Bumi merupakan tempat terbentuknya berlian.
Para ahli percaya bahwa batuan yang meleleh membentuk bagian paling atas dari lapisan ini. Hal ini memungkinkan lempeng tektonik Bumi bergerak di atasnya.
Terakhir, di bawah mantel terdapat inti Bumi. Inti Bumi terdiri dari dua bagian: inti luar dan inti dalam. Inti luar memiliki ketebalan sekitar 1.398 mil (2.250 km). Inti luar berbentuk cair dan sebagian besar terbuat dari besi dan nikel. Lapisan ini mempengaruhi medan magnet Bumi melalui arus listrik.
Inti bagian dalam berbentuk padat dan sangat padat. Seperti halnya inti luar, inti dalam juga mengandung besi dan nikel. Di pusat Bumi, inti dalam memiliki suhu yang sangat panas.
Suhunya mencapai 5.400 °C. Saat ini, para ahli juga meyakini bahwa mungkin ada lapisan lain yang disebut inti dalam. Hingga kini, Para ilmuwan masih terus mempelajari bagian Bumi ini.
Lalu bagaimana para ahli bisa mempelajari lapisan-lapisan Bumi? Mereka melakukannya dengan menggunakan gelombang seismik yang disebabkan oleh gempa bumi. Dengan mempelajari bagaimana gelombang ini merambat melalui Bumi, para ilmuwan dapat mempelajari setiap lapisan planet ini.
Saat ini, para ahli juga memantau ukuran dan bentuk inti Bumi. Mengapa? Karena inti Bumi terus bertumbuh! Tentu saja, hal ini terjadi dalam kecepatan yang lambat. Jadi, inti Bumi tumbuh hanya dalam jumlah yang sangat kecil setiap tahunnya.
Dengan mempelajari inti dalam, para ilmuwan juga menemukan bahwa inti tidak berbentuk bola yang bulat sempurna, bentuknya sedikit lonjong. Itu karena inti bagian dalam tumbuh lebih cepat di sisi timur daripada di ujung barat. Para ahli percaya bahwa pola pertumbuhan ini berperan dalam pembentukan medan magnet Bumi.
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)