Share

Kesal Putranya Main Game Terus, Orang Tua Ini Sewa Pro Gamer Biar Anaknya Kena Mental

Adinda Fahrani, Jurnalis · Jum'at 03 Maret 2023 18:34 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 03 326 2774758 kesal-putranya-main-game-terus-orang-tua-ini-sewa-pro-gamer-biar-anaknya-kena-mental-ILcZofUWSS.jpg Ilustrasi Pro Gamers. (Foto: Shutterstock)

SEMENJAK e-sport populer, tidak bisa dipungkiri banyak anak-anak bercita-cita menjadi pro gamers. Hingga akhirnya, mereka pun fokus terlalu sering bermain game.

Video game umumnya tidak berbahaya jika dimainkan dalam jumlah sedang, tetapi dalam banyaknya kasus anak-anak menjadi begitu terobsesi dengan dunia maya yang dibuat-buat ini sehingga mereka mulai mengabaikan kehidupan lain seperti sekolah, dan bahkan keluarga mereka.

Tak jarang para orang tua memarahi hingga menyita ponsel maupun komputer anaknya yang kecanduan game. Bahkan ada orang tua yang menggunakan teknik licik seperti menyewa pro gamer untuk mengalahkan anaknya di video game favoritnya.

Gamers

Kisah ini dilansir dari laman Oddity Central, berdasarkan pengakuan seorang gamer asal Cina yang viral setelah mengklaim bahwa dia telah dibayar oleh orang tua untuk mengalahkan anaknya di dalam game hingga meyakinkannya untuk berhenti.

Padahal sebelumnya, anak itu sangat rajin dan siswa teladan. Namun semenjak kecanduan game, ia malah banyak menghabiskan waktunya untuk bermain.

Bocah itu sekarang mengorbankan sebagian besar waktunya untuk bermain video game online dan bercita-cita menjadi seorang gamer profesional serta menghidupi dirinya sendiri dengan melakukan apa yang paling dia sukai.

Follow Berita Okezone di Google News

Orang tuanya tidak dapat menerima itu, tetapi mereka juga tidak dapat membujuknya, hingga memutuskan untuk menyewa pro gamer dan dibayar sebesar 50 yuan per jam untuk menantang putranya, dan benar-benar anak tersebut kena mental dan malas bermain game lagi.

Gamer itu mengatakan bahwa dia memainkan sebanyak lima game selama lima jam. Mengambil waktu di game pertama, mencoba melemahkan lawannya, dan kemudian menghancurkan kepercayaan dirinya, sesuai keinginan orang tua itu.

Permainan itu tampaknya sangat sepihak sehingga bocah itu tidak ingin bermain lagi, dan kepercayaan pada keterampilannya sebagai seorang gamer cukup terguncang sehingga orang tuanya dapat meyakinkannya bahwa dia harus lebih fokus pada studinya untuk membangun masa depan.

Master video game mengklaim bahwa dia sejauh ini telah membantu dua keluarga mencegah kembali anak-anak mereka yang kecanduan game.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini