Share

Mengenal Sejarah Dota 2, Nenek Moyang Game Bergenre MOBA

Anjasman Situmorang, Jurnalis · Senin 06 Maret 2023 21:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 06 326 2776391 mengenal-sejarah-dota-2-nenek-moyang-game-bergenre-moba-BNuOociW7B.jpg Mengenal Sejarah Dota 2, Nenek Moyang Game bergenre MOBA

Dota 2 merupakan salah satu game dengan komunitas yang sangat besar di dunia. Tidak hanya dimainkan oleh pecinta game lokal, game ini sudah dipertandingkan di kancah internasional. Kompetisi terakbar Dota 2 disebut The International dengan total hadiah fantastis.

Sayangnya di Indonesia game ini masih kalah populer dengan game MOBA mobile. Maka tak heran jika klub esport di Indonesia jarang membuka divisi untuk game Dota 2. Hanya segelintir orang yang benar-benar mengikuti perkembangan game tersebut.

Meski kalah populer, Dota 2 sebenarnya termasuk dalam jajaran game tersukses sepanjang sejarah, Sebelum sampai di titik ini, permainan multiplayer itu telah melewati masa yang panjang. Dilansir dari laman Red Bull, begini sejarah perjalanan game Dota 2.

Awalnya Dota 2 adalah mod

Sejarah paling awal Dota dimulai pada saat Aeon of Strife, mod buatan penggemar untuk Starcraft: Brood War. Mod itu semakin populer dan akhirnya membuat Blizzard pada tahun memindahkan mod tersebut ke Warcraft 3 di tahun 1998. Silsilah yang lebih awal lagi dimulai pada tahun 2000.

Saat itu mod Defense of the Ancients atau DotA (cikal bakal Dota 2) dipindahkan ke Warcraft 3. Mod ini diciptakan oleh Kyle “Eul” Sommer yang sangat mirip dengan versi Dota 2 saat.

Prinsip dasar game tersebut sama dengan game bergenre MOBA lainnya. Lima orang pemain melawan lima pemain lainnya saling bertarung menghancurkan markas lawan.

Di tengah kepopuleran mod DotA saat itu, Eul justru mundur untuk mengembangkan game bergenre sama dengan mod itu lebih lanjut. Akhirnya ia memberikan semua kepemilikannya atas DotA kepada Valve.

Dari sekian banyak percobaan membuat game serupa, hanya satu yang cukup menyita perhatiaan saat itu ketika Steve “Guinsoo” Feak menciptakan mod DotaA: Allstars. Inilah yang menjadi titik awal pengembangan Dota 2.

Follow Berita Okezone di Google News

Beberapa tahun setelahnya, Guinsoo bersama Steve “Pendragon” Mescon kembali ke Riot Games untuk mengembangkan League of Legends, salah satu game MOBA mirip DotA yang masih ada sampai sekarang dan memiliki penggemar yang tidak kalah dari Dota 2.

Dota: Allstars mereka serahkan kepada IceFrog. Dia kemudian mengembangkan DotA dan menjadi salah satu orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah DotA.

DotA terus berkembang tanpa adanya dukungan dari pengembang atau penerbit mana pun. Namun hal itu tak membuat DotA redup. Justru game tersebut semakin sukses dan menjadi esport tersukses di dunia. Semenjak League of Legends dan Heroes of Newart rilis, DotA akhirnya mendapatkan dukungan dari Valve.

Perilisan Dota 2

IceFrog akhirnya mengumumkan bahwa DotA telah bergabung dengan Valve pada tahun 2009. Informasi pertama mengenai Dota 2 terdengar pada tahun 2010.

Akhirnya Valve mengungkapkan bahwa game tersebut akan rilis dalam bentuk beta tahun di tahun 2011, setelah dirilis game tersebut menuai banyak komentar positif.

Valve memutuskan untuk memamerkan Dota 2 kepada publik dalam event Gamescom 2011. Mereka akan mengadakan turnamen besar senilai 1,6 juta dolar AS.

Hadiah tersebut merupakan yang terbesar di seluruh penjuru dunia untuk kategori esport pada saat itu. Beberapa bulan setelahnya Valve mengundang lebih banyak orang ke versi beta dan scene profesional pun mulai terbentuk.

Setelah setahun berlalu sejak pengungkapan di Gamescom, The International 2 (TI2) diumumkan dengan total hadiah yang sama, yakni 1,6 juta dolar AS dan diadakan di Seattle.

Usai TI2 menuju TI3, terjadi pertumbuhan besar-besaran untuk Dota 2. Akhirnya game ini resmi rilis di Steam pada 2013 lalu dan dapat dimainkan oleh semua orang. TI terus berlanjut hingga saat dan semakin banyak gelombang pemain baru setiap tahunnya hingga saat ini. Skena kompetitif kian berkembang dan menjadi salah satu acara esport terbesar di dunia.

(DRA)

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini