Saat ini teknologi di beragam sektor semakin berkembang tidak terkecuali pariwisata dan ekonomi kreatif.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkap dari data Global Travel and Tourism Market dunia, telah diprediksi transaksi melalui digital akan mencapai 691 miliar US dollar pada tahun 2026.
Tak hanya itu, di ASEAN sendiri juga diprediksi transaksi booking online akan meningkat pesat pada 2022 hingga 2025.
“Negara-negara ASEAN secara umum memiliki peningkatan penetrasi yang tinggi terhadap penggunaan e-wallet, crypto serta NFT,” jelas Wamenparekraf Angela saat menjadi keynote speech di acara Web Summit Data Secure & AI 2023 dengan tema Building Secure, Trusted, & Competitive Intelegent Nation, Kamis (9/3/2023).
Melihat hal itu, tentunya pihaknya sangat mendukung dan memfasilitasi masyarakat yang sudah melek digital dan mencari pengalaman berwisata maupun menikmati produk dan jasa ekonomi kreatif.
“Saat ini sudah adanya dorongan dari konsumen yang digital minded saat akan berwisata dan menikmati ekonomi kreatif,” jelasnya.
Guna mendukung hal tersebut, pastinya peran pemerintah juga sangat penting untuk lebih menguatkan ekosistem digital.
“Terutama dari segi pengembangan kapasitas pengamanan dan trusted cyberspace pada pelayanan publik dan kegiatan online masyarakat ASEAN serta nasional, dan corss border CII yang mendukung ekonomi digital,” tutup Wamenparekraf Angela.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)