Gua Napas Naga terletak di daratan Namibia, sebuah negara yang berada di Afrika bagian selatan tempat pertemuan gurun pasir dengan Samudera Atlantik. Jauh di bawah gua tersebut menyimpan danau bawah tanah non-subglasial terbesar di dunia.
Ukuran danau ini sebenarnya tidak ada yang tahu selama beberapa dekade karena penjelajah kesulitan untuk menyelam sejauh itu. Namun, dengan bantuan teknologi akhirnya para peneliti dan penjelajah bisa mengungkap beberapa rahasia di dalamnya.
Dilansir dari IFL Science, tim survei terbaru mengirim robot ke dalam "perut" Gua Napas Naga. Hasilnya danau tersebut memilki kedalaman lebih 200 meter. Perkiraan ilmiah tentang seberapa luasnya masih sulit untuk diteliti. Namun diperkirakan luasnya lebih besar dari “Laut Hilang” atau Lost Sea yang berada di bawah Tennessee, Amerika Serikat.
Namibia memiliki alam yang luar biasa namun gersang. Nama Namibia diambil dari bahasa lokal “Namib” yang berarti tempat luas dan kosong.
Di belahan dunia ini bisa ditemukan banyak hal unik, aneh, sekaligus menakjubkan. Negara Afrika ini sekurang-kurangnya memiliki 124 gua. Sejumlah besar ditemukan pada wilayah Otjozondjupa, termasuk Gua Napas Naga.
Konon nama gua tersebut berasal dari embusan udara lembab yang menyapa pengunjung di pintu masuknya. Hampir tak ada sama sekali cahaya masuk dari pintu gua yang sempit itu.
Perairan danau di bawah gua tersebut sangat jernih. Di sana juga terdapat kehidupan di dalamnya, seperti udang kecil dan makhluk mirip cacing.
Sebuah klip dari David Attenborough tentang dokumenter BBC Africa, mengklaim Gua Napas Naga merupakan tempat tinggal spesies ikan lele emas, spesies ikan lele paling cantik dan terancam punah. Namun ada informasi lain yang mengatakan spesies ini juga hidup di gua Aigamas, Namibia.
Masih belum diketahui dengan pasti keanekaragaman hayati yang ada di ekosistem ini. Studi biologis tentang gua itu pun masih sangat sedikit.
Contoh terdokumentasi pertama dari orang yang menjelajahi gua muncul pada tahun 1980-an. Dalam buku “The Darkness Beckons” oleh Martyn Farr, dijelaskan bahwa ini merupakan salah satu upaya pertama menjelajahi gua oleh tim dari Asosiasi Speleologi Afrika Selatan pada tahun 1986.
Perkiraan awal saat itu, kedalaman danau bawah tanah setidaknya 150 meter. Namun ekspedisi pada tahun 2019 oleh Stone Aerospace menggunakan kendaraan bawah air menemukan permukaan air sekitar 59 meter di bawah pintu masuk gua dan berakhir di kedalaman 264 meter.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)