Share

Bagaimana Sakit Kepala Bisa Terjadi? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Anjasman Situmorang, Jurnalis · Senin 13 Maret 2023 08:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 12 56 2779838 bagaimana-sakit-kepala-bisa-terjadi-begini-penjelasan-ilmiahnya-keUPCvHcKH.jpg Bagaimana Sakit Kepala Bisa Terjadi? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Sakit kepala merupakan hal yang sangat umum dan sebagian besar orang pernah merasakannya. Mulai dari sakit kepala ringan ataupun berat yang berlangsung selama berhari-hari.

Sejumlah orang mungkin berpikir ketika sakit kepala terjadi, otak juga merasakan yang sama. Otak sebenarnya merasakan semua sakit yang ada di tubuh namun tidak memiliki reseptor untuk menerimanya. Lantas mengapa sakit kepala begitu menyakitkan?

Dilansir dari Live Science, sakit kepala terjadi karena ada kondisi medis pada tubuh yang mendasarinya, misalnya sinus bengkak, kadar gula darah rendah, atau cedera kepala.

Seorang ahli saraf dan spesialis sakit kepala di Vanderbilt Health di Tennessee, Charles Clarke menjelaskan secara garis besar sakit kepala terjadi karena adanya “rasa sakit yang dirujuk” oleh tubuh. Artinya, tubuh merasakan sakit di tempat yang berbeda dari tempat sebenarnya terjadi.

Hal ini hampir sama dengan disk herenia atau saraf terjepit yang terjadi di punggung namun bisa dirasakan hingga panggul dan sakit di kaki.

Begitu juga dengan sakit kepala yang terjadi karena adanya masalah di tempat lain seperti rahang, bahu dan leher yang menyebabkan nyeri pada otot dan saraf di sekitar otak.

Menurut National Institute of Health (NIH), saraf perasa nyeri di otot dan pembuluh darah di sekitar kepala, leher, dan wajah dapat dipicu oleh berbagai hal.

Contohnya seperti pembesaran pembuluh darah, stres, atau ketegangan otot. Ketika sudah aktif, saraf ini mengirim pesan ke otak sehingga terasa seolah-olah sakit tersebut berasal dari dalam jaringan otak.

Kasusnya agak sedikit berbeda dengan migrain. Sakit kepala migrain bisa dirasakan di berbagai tempat.

Nyeri migrain bisa lebih intens daripada sakit kepala lainnya dan kemungkinan bertahan lebih lama. Kelainan ini bisa terjadi karena genetik sehingga menyebabkan efek tambahan seperti mual.

Clarke mengatakan penyebab yang mendasari migrain sepenuhnya belum diketahui secara pasti. Namun ada satu teori yang berasumsi bahwa migrain berkaitan dengan saraf trigeminal.

Ini merupakan saraf sensorik untuk kepala, wajah, dan dural yang merupakan lapisan pelindung otak tempat pembuluh darah mengembang dan berkontraksi.

Salah satu penjelasan yang paling masuk akal untuk nyeri migrain adalah peristiwa listrik yang ada di otak merangsang trigeminal dan memicu reaksi peradangan.

Peradangan ini Kemudian menyebar melalui pembuluh darah dural dan serabut saraf trigeminal yang mengirimkan sinyal kembali ke batang otak.

Peradangan kemudan mulai menyebar ke meninges yang peka terhadap rasa sakit. Inilah yang kemudian memicu sakit kepala.

Clarke mengatakan sakit kepala bisa dicegah dengan mengubah pola dan gaya hidup. Rajin berolahraga seperti juga bisa menjadi solusi untuk mencegahnya.

Jika terjadi gangguan sakit kepala yang begitu parah, mengonsumsi obat ibuprofen dan aspirin bisa mengurangi rasa sakit.

(DRA)

Follow Berita Okezone di Google News

(dra)

1
1
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini