MICROSOFT memang berencana untuk melakukan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran. Disebutkan, paling tidak ada 10 ribu karyawan Microsoft di seluruh dunia yang akan terlibat dalam PHK massal.
Nah, kali ini Microsoft kembali melakukan PHK massal pada seluruh tim yang bertanggung jawab pada inovasi artificial intelligence (AI). Seperti dihimpun dari Techcrunch, penghapusan tim etika AI Microsoft ini terjadi karena perusahaan menginvestasikan miliaran dolar lebih banyak ke dalam kemitraannya dengan OpenAI, startup di belakang sistem AI penghasil seni serta teks seperti ChatGPT dan DALL-E 2.
Tidak hanya itu, alasan lain yang menyebabkan pemecatan ini juga karena perusahaan ingin mengubah mesin pencari Bing dan browser web Edge menjadi bertenaga oleh model bahasa besar generasi baru yang lebih kuat daripada ChatGPT dan disesuaikan secara khusus untuk pencarian.
Langkah tersebut membuat tanda tanya besar pada komitmen Microsoft untuk memastikan desain produknya dan prinsip AI mereka, pada saat perusahaan membuat alat AI. Sekaligus menggambarkan begitu besarnya ambisi CEO Satya Nadella dalam mendapatkan model OpenAI terbaru.
Untuk diketahui, tim etika AI sebelumnya bekerja untuk mengidentifikasi risiko yang ditimbulkan oleh integrasi teknologi OpenAI Microsoft di seluruh rangkaian produknya. Tim tersebut sering kali mengendalikan organisasi teknologi besar dengan menunjukkan potensi konsekuensi sosial atau konsekuensi hukum.
Pada tanggal 6 Maret, John Montgomery, wakil presiden perusahaan AI, memberi tahu anggota yang tersisa bahwa mereka akan tersingkir. Ia yakin akan dipecat karena Microsoft menjadi lebih fokus untuk mengirimkan produk AI-nya sebelum kompetisi, dan kurang peduli dengan pemikiran jangka panjang yang bertanggung jawab secara sosial.
Microsoft mungkin sangat ingin mengambil pangsa pasar dari mesin pencari Google. Perusahaan itu mengatakan setiap 1% pangsa pasar yang dapat diambilnya dari Google akan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar USD2 miliar. Microsoft tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)