Share

Ilmuwan Temukan Enzim yang Berpotensi jadi Sumber Energi Baru

Anjasman Situmorang, Jurnalis · Selasa 14 Maret 2023 15:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 14 56 2780897 ilmuwan-temukan-enzim-yang-berpotensi-jadi-sumber-energi-baru-sSPMzuzDgV.jpg Ilmuwan Temukan Enzim yang Berpotensi jadi Sumber Energi Baru

Ilmuwan telah mempelajari kerabat dari bakteri yang bertanggung jawab untuk tuberkulosis dan lepra. Mereka menemukan enzim yang mengubah hidrogen menjadi listrik dan memiliki potensi menciptakan sumber energi baru.

Enzim ini diberi nama Huc, digunakan oleh bakteri Mycobacterium smegmatis untuk menarik energi dari hidrogen atmosfer. Ini memungkinkannya bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem dan miskin nutrisi.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka telah menemukan sumber energi baru yang dapat digunakan untuk memberi daya pada berbagai perangkat listrik portabel berukuran kecil.

“Ketika Anda memberi Huc hidrogen pekat, makan itu akan menghasilkan arus listrik,” ungkap ahli mikrobiologi Monash University di Australia, Rhys Grinter, dikutip dari Live Science.

Untuk menyelidiki kimia di balik kemampuan mengejutkan Mycobacterium smegmatis, awalnya para ilmuwan mengisolasi enzim Huc menggunakan kromatografi. Ini merupakan sebuah teknik laboratorium yang memungkinkan para ilmuwan memisahkan komponen campuran.

Selanjutnya mereka menyelidiki struktur atom enzim. Para peneliti memancarkan elektron ke sampel beku Huc yang dikumpulkan dari Mycobacterium smegmatis.

Kemudian para peneliti memetakan struktur atom enzim dan jalur listrik yang digunakannya untuk membawa elektron sehingga membentuk arus.

Akhirnya para peneliti menemukan bahwa Huc memiliki struktur yang disebut situs aktif. Pada bagian dalamnya mengandung ion bermuatan nikel dan besi.

Saat molekul hidrogen memasuki situs aktif, mereka terperangkap di antara ion nikel dan besi yang kehilangan elektronnya.

Dengan proses itu, enzim kemudian mengirimkan elektron-elektron tersebut dalam aliran yang mengalir untuk menghasilkan arus listrik.

“Elektron diserap oleh Huc khususnya ion nikel, dan dipindahkan ke permukaan Huc oleh kawat molekuler yang dibentuk oleh gugus besi dan ion belerang,” ujar Grinter.

Lebih lanjut ditemukan juga bahwa enzim Huc yang diisolasi dapat disimpan untuk waktu yang lama. Bahkan ia bisa bertahan saat dibekukan atau dipanaskan hingga 80 derajat Celcius.

Fakta bahwa ia dapat mengonsumsi hidrogen pada konsentrasi yang sangat kecil, yakni hanya 0,00005% dari yang ditemukan di udara.

Para peneliti meyakini atribut-atribut ini dapat membuat enzim tersebut menjadi kandidat ideal untuk sumber daya dalam baterai organik.

(DRA)

Follow Berita Okezone di Google News

(dra)

1
1
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini