Share

Hessdalen Lights, Cahaya Misterius yang Kerap Melintasi Langit Norwegia

Andera Wiyakintra, Jurnalis · Rabu 22 Maret 2023 08:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 21 56 2784871 hessdalen-lights-cahaya-misterius-yang-kerap-melintasi-langit-norwegia-hdrw5CqwBc.jpg Hessdalen Lights, Cahaya Misterius yang Kerap Menghiasi Langit Norwegia

Setidaknya sejak tahun 1930-an, penduduk dan pengunjung lembah Hessdalen, Norwegia, telah melaporkan adanya cahaya-cahaya misterius yang berada di atas langit.

Menurut ilmuwan komputer bernama Erling Strand, salah satu anggota dari tim peneliti yang berusaha mendokumentasikan dan menjelaskan cahaya tersebut, cahaya tersebut berhenti secara tiba-tiba pada tahun 1983, sebelum akhirnya kembali lagi pada tahun 1984.

Strand dan timnya menggunakan radar, magnetometer, penganalisis spektrum radio, seismograf, kamera, penghitung Geiger, dan kamera inframerah untuk mengkaji fenomena tersebut, sebelum membangun observatorium permanen untuk meneliti fenomena ini lebih lanjut.

Cahaya-cahaya tersebut, menurut data yang dikumpulkan serta laporan saksi mata, dapat bergerak perlahan, terkadang melesat cepat, terkadang bergerak tidak beraturan, dan fenomena ini dapat berlangsung dari beberapa detik hingga lebih dari satu jam. Ukuran cahaya ini digambarkan kira-kira sebesar mobil.

Hingga saat ini penjelasan dari fenomena Cahaya Hessdalen masih belum bisa dijelaskan secara pasti, namun ada beberapa teori yang menarik.

Dilansir dari IFL Science, salah satu teori yang dikemukakan dalam sebuah makalah tahun 2010 yang diterbitkan dalam Journal of Atmospheric and Solar-Terrestrial Physics, menyatakan bahwa fenomena ini disebabkan oleh peluruhan radon di atmosfer, mengingat lembah Hessdalen (dan Norwegia secara keseluruhan) memiliki salah satu konsentrasi radon tertinggi di Eropa.

Teori lain dari tahun 2006 menyebutkan bahwa, bahwa fenomena ini dapat disebabkan oleh lanskap yang bertindak sebagai baterai alami, yang kemudian dilepaskan secara berkala.

Lembah Hessdalen dibagi dua oleh sebuah sungai, dengan bebatuan yang kaya akan seng dan besi di satu sisi sungai dan bebatuan yang kaya akan tembaga di sisi lainnya. Anoda dari "baterai alami yang sempurna" ini adalah bagian seng/besi, sedangkan bagian tembaga adalah katoda.

Satu-satunya hal yang hilang adalah larutan elektrolit untuk mentransfer muatan di antara dua bagian baterai.

"Bagian yang hilang untuk mendukung 'model baterai alami' telah diidentifikasi pada tahun 2012, dengan ditemukannya kembali tambang belerang lokal. Tambang-tambang tersebut aktif hingga tahun 1933, namun ditutup karena perusahaan pertambangannya bangkrut," ungkap salah seorang peneliti dalam sebuah tim di tahun 2013 yang dikutip dari IFL Science.

"Kami sekarang berhipotesis bahwa arus deras yang mengalir keluar dari tambang dan masuk ke sungai Hesja mungkin mengandung asam sulfat." lanjutnya.

Belum diketahui bagaimana baterai alami tersebut dapat menghasilkan muatan yang cukup untuk menghasilkan cahaya yang terlihat jelas seperti itu, namun, tim tersebut secara spekulatif menyebutkan bahwa karakteristik lokal lembah mengarah pada produksi plasma dingin dan / atau gelembung ion.

Follow Berita Okezone di Google News

(dra)

1
1
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini