Share

Saturnus Ambil Kembali Predikat Planet dengan Jumlah Satelit Terbanyak dari Jupiter

Anjasman Situmorang, Jurnalis · Senin 15 Mei 2023 08:06 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 14 56 2813871 saturnus-ambil-kembali-predikat-planet-dengan-jumlah-satelit-terbanyak-dari-jupiter-vhmoEq8ncW.jpg Saturnus. (Foto: Reuters)

BUMI yang menjadi tempat kita tinggal memiliki satelit yang disebut dengan bulan. Bulan pun menjadi satelit terbesar kelima dalam Tata Surya kita.

Adapun posisi pertama, sebelumnya ditempati oleh Jupiter yang memiliki satelit sebanyak 92 bulan. Ya sebelumnya, lantaran peneliti baru-baru ini menemukan 62 satelit baru yang mengorbit Saturnus sehingga total ada 145 bulan.

Lantas, kenapa satelit-satelit baru tersebut bisa terbentuk, sementara bumi cuma memiliki 1 buah satelit? Hal itu lantaran satelit tersebut tercipta dari satelit-satelit hancur jutaan tahun yang yang bertabrakan dengan objek lain.

Angka ini sekaligus mengembalikan posisi Saturnus sebagai planet dengan total satelit terbanyak di tata surya. Sebelumnya rekor ini dipegang oleh Jupiter dengan total 95 satelit, usai ditemukannya 12 satelit baru pada Desember 2022 dan menggeser posisi Saturnus.

Namun, menurut para peneliti di University of British of Columbia (UBC), planet Saturnus merupakan satu-satunya planet dengan jumlah bulan melebihi 100. Mereka menggunakan data dari teleskop Kanada-Prancis-Hawaii.

"Ketika seseorang mendorong ke batas teleskop modern, kami menemukan semakin banyak bukti bahwa bulan berukuran sedang yang mengorbit mundur di sekitar Saturnus telah hancur berkeping-keping sekitar 100 juta tahun lalu," kata Profesor Astronomi dan Astrofisika UBC, Brett Gladman.

Follow Berita Okezone di Google News

Sebagaimana dihimpun dari Live Science, peneliti melakukan pendeteksian di atas Mauna Kea, Hawaii tahun 2019 dan 2021. Mereka menganalisis kumpulan gambar yang diambil selama pengamatan 3 jam. Hasilnya, mereka mendapatkan 62 bulan baru yang sebelumnya terlalu kecil dan redup untuk dideteksi.

Semua bulan yang baru ditemukan merupakan bulan yang tidak beraturan. Artinya mereka mengikuti orbit elips yang jauh di sekitar planet induknya. Mereka sering terlihat bergerak mundur atau berlawanan arah dengan rotasi Saturnus.

Para ilmuwan menduga, bulan-bulan kecil ini mengumpul dalam orbit retrograde yang serupa. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan berasal dari bulan induk besar yang pecah jutaan tahun lalu.

Bulan baru yang berjumlah 62 ini akan dikenali dan diberi nama oleh Persatuan Astronomi Internasional. Kelompok ini terdiri dari 12.000 ilmuwan yang bertanggung jawab mengidentifikasi benda langit.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini