Share

El Nino Datang, Siap-Siap Hadapi Cuaca Panas Ekstrem Ya!

Anjasman Situmorang, Jurnalis · Selasa 16 Mei 2023 07:40 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 16 56 2814613 el-nino-datang-siap-siap-hadapi-cuaca-panas-ekstrem-ya-TsaT6IiIt4.jpg Ilustrasi Cuaca Panas Ekstrem. (Foto: Shutterstock)

INDONESIA memang tengah memasuki musim panas dalam beberapa minggu terakhir ini. Sebenarnya, bukan hanya Indonesia saja yang mengalami cuaca panas ekstrem ini, tapi beberapa aerah di Asia ikut mengalami cuaca panas.

Hal ini tidak terlepas dari badai El Nino yang semakin menguat dan segera memasuki periode awal dalam waktu dekat. El Nino sendiri adalah fenomena pemasanan Suhu Muka Laut (SML) diatasa kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.

El Nino dalam jangka panjang akan memberikan dampak besar terhadap dan iklim di dunia. Ciri-ciri El Nino sudah mulai terlihat dalam beberapa waktu terakhir dan kemungkinan akan terus berlanjut tahun 2023 hingga 2024. Peristiwa ini kemungkinan akan meningkatkan suhu rata-rata global.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah mengisyaratkan bahwa El Nino tengah bersiap untuk masuk yang ditandai dengan naiknya suhu permukaan rata-rata di Pasifik tropis. Hal tersebut memperkuat peringatan sebelumnya dari World Meteorological Organization (WMO), yang berlanjut pada gelombang Kelvin di Pasifik yang mengindikasikan El Nino sedang terjadi di lautan.

Dilansir dari IFL Science, siklus El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan sebuah pola fluktuasi iklim di Samudera Pasifik yang membawa dampak global. Termasuk pola angin, suhu, curah hujan, hingga intensitas musim badai.

Dalam siklus beberapa tahun, kondisi bisa berubah dari El Nino, kemudian fase hangat ENSO, lanjut ke La Nina, fase pendinginan, dan sebaliknya. Selama peristiwa El Nino, angin di sepanjang ekuator lebih lemah. Air yang hangat kemudian didorong kembali ke timur menuju pantai barat Amerika. Imbasnya, air dingin yang naik ke permukaan jadi lebih sedikit.

Follow Berita Okezone di Google News

Peristiwa ini memberikan dampak besar secara global. Ketika perairan lebih hangat, maka akan terjadi jet stream yang bergerak ke selatan dan meluas. Hal ini dapat menyebabkan cuaca lebih kering dan lebih hangat di utara Amerika Serikat dan Kanada.

La Nina telah melewati periodenya sejak September 2020 hingga 2023 ini. Kondisinya sekarang telah berubah dan mulai beralih ke El Nino. Muncul kekhawatiran bahwa kondisi El Nino ke depannya akan menaikkan suhu rata-rata global. Hal ini menjadi salah satu tolok ukur perubahan iklim.

Apabila El Nino menyebar luas, maka tahun 2023 dan 2024 berpotensi adanya serangkaian gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian, hal ini juga akan mendorong suhu rata-rata global memecahkan rekor baru.

NOAA juga mengatakan bahwa peristiwa El Nino akan memberi dampak ekologis, termasuk bagi ikan dan karang di lautan. Kemudian di Australia timur muncul kekhawatiran bahwa El Nino menekan curah hujan selama musim dingin dan semi. Artinya, kemungkinan cuaca akan lebih kering dan potensi kebakaran hutan meningkat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini