SEMUT merupakan hewan kecil yang dapat ditemukan di seluruh belahan Bumi selain Antartika. Mereka telah berevolusi 66 juta tahun yang lalu dari nenek moyang serangga yang lebih mirip tawon.
Seiring berjalannya waktu, kini semut sudah diternakkan bahkan dijadikan makanan di sejumlah negara, seperti di Amerika Selatan, India, Myanmar, dan Thailand.
Semut biasanya hidup berkoloni yang menjaga wilayah teritorialnya. Meski terkenal ramah, nyatanya mereka juga akan menyerang dengan cara mengigit atau menyengat untuk mempertahankan diri.
Bahkan, beberapa semut di dunia ada yang tergolong berbahaya karena dapat memberikan rasa sakit luar biasa dari sengatannya. Dalam beberapa kejadian juga ditemukan kasus yang berujung kematian.
Lantas jenis semut mana saja yang tergolong mematikan di dunia? Berikut informasinya dirangkum dari berbagai sumber.
Semut bulldog

Semut bulldog tercatat sebagai semut paling berbahaya di dunia. Hewan yang biasa ditemukan di Australia ini terkenal sangat agresif.
Semut bulldog dapat menggunakan sengat dan rahangnya secara bersamaan untuk mempertahankan sarangnya. Saat menggigit, dia akan menyuntikkan racun yang menyebabkan reaksi alergi parah pada korbannya.
Bahkan diketahui bahwa racun tersebut mampu membunuh orang dewasa dalam waktu 15 menit saja. Tercatat, ada tiga kematian sejak 1988 karena sengatan semut bulldog .
Semut tentara

Semut tentara dikenal juga dengan sebutan semut saifu atau semut safari. Mereka banyak ditemukan di Afrika Timur dan Tengah. Semut tentara tidak punya sarang permanen sehingga mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tergantung kelimpahan sumber makanan.
Semut ini terkenal agresif dan akan menghancurkan apapun yang mengahalangi jalannya. Keunggulan mereka terletak pada jumlahnya. Semut tentara dapat mengeruni dan menyerang hewan yang ukurannya seribu kali lipat dari dirinya sendiri. Bahkan tercatat bahwa koloni semut tentara dapat memakan hingga 500.000 hewan mangsa per hari.
Follow Berita Okezone di Google News
Semut peluru

Jenis ini dicatat oleh para ilmuwan sebagai semut dengan gigitan paling menyakitkan. Sama seperti namanya, banyak yang menyebut gigitannya sama seperti tembakan peluru pistol.
Semut peluru umumnya ditemukan di kawasan Amerika Selatan. Dia disebut juga sebagai semut 24 jam karena korban yang terkena sengatannya bisa merasakan sakit hingga satu harian penuh.
Ukuran semut peluru sekitar 1,2 inci dan tidak bersayap. Tubuhnya berwarna hitam kemerahan. Semut ini sebenarnya tidak agresif, namun akan menjadi ganas ketika mempertahankan wilayahnya.
Semut api

Semut ini tergolong agresif dan memiliki sengatan yang menyakitkan. Ketika merasa terganggu, semut api akan mengeluarkan feromon yang membuat lebih banyak semut mengerumuni predator.
Sengatan semut api bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nanah. Efek ini diikuti dengan sensasi rasa terbakar dan gatal-gatal.
Benjolan akan muncul di titik sengatan yang disertai iritasi dan rasa sakit. Benjolan itu dapat berkembang menjadi pastula dalam waktu 36 jam. Jika digaruk bisa berujung pada infeksi.
Semut poni

Semut poni umumnya ditemukan di wilayah Australia. Dia dikenal juga dengan sebutan semut kepala hijau dengan panjang sekitar 7 milimeter. Semut ini memiliki sengatan yang kuat dan sangat menyakitkan.
Sengatannya mengandung racun yang bisa menyebabkan manusia syok anafilaksis. Meski berbahaya bagi manusia, semut poni juga bermanfaat untuk membunuh hama pertanian seperti rayap dan kumbang.
Semut pohon hijau

Jenis ini disebut juga dengan semut rangrang yang banyak ditemukan di Asia Tropis dan Australia. Seperti namanya, semut ini senang berada di pohon dan membangun sarangnya dengan cara menenun daun pohon tersebut.
Mereka membentuk koloni setidaknya berjumlah 500.000 semut pohon hijau. Meski mereka tidak menyengat, namun semut ini punya gigitan yang menyakitkan.
Semut jack jumper

Spesies semut ini terlihat seperti kalajengking kecil dan sangat mematikan. Jack jumper merupakan semut pelompat yang banyak ditemui bagian tenggara Australia dan Tasmania.
Dia dapat melompat jauh dan menyuntikkan racun ke targetnya. Laporan menyebutkan bahwa ada 4 orang yang terbunuh karena gigitannya pada tahun 1980.
Para ilmuwan menemukan bahwa gigitan semut jack jumper bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini berpotensi membuat seseorang rentan mengalami lebih dari satu penyakit yang berujung pada kematian.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.