SELAIN kekhawatiran akan virus Covid-19, kekhawatiran akan virus di dunia digital juga menjadi maslaah tersendiri terutama bagi perusahaan. Pasalnya, virus bisa menjadi jalan masuk kejahatan digital lainnya.
Lantas, sebenarnya untuk apa sih virus komputer diciptakan? Pasalnya, tidak seperti virus Covid-19 atau virus lainnya di dunia kesehatan yang bisa muncul sendiri, virus di dunia digital pastinya harus melalui pemrograman.
Seperti dilansir dari situs Norton, awalnya virus memiliki kegunaan yang bervariasi dan sebagian besar direkayasa oleh orang-orang di industri ilmu komputer. Mahasiswa membuat virus untuk proyek penelitian untuk membantu melanjutkan studi mereka dan menyempurnakan keterampilan pengkodean mereka.
Selain penelitian, para siswa tersebut juga akan membuat kode untuk memainkan lelucon praktis pada teman sekelas mereka. Insinyur di Xerox menciptakan worm komputer yang dimaksudkan untuk mencari proses yang menganggur di jaringan komputer. Ada juga programer yang membuat virus sektor boot untuk melindungi program mereka dari pembajakan.
Tapi, sebelum tahun 1988, sebagian besar virus hanyalah gangguan dan hampir tidak berbahaya. Nah, baru pada Januari 1986, virus pertama yang diciprtakan untuk PC berbasis Windows lahir. Dikenal sebagai "Brain", virus tersebut dikodekan oleh dua bersaudara, Basit dan Amjad Farooq Alvi, yang saat itu baru berusia 17 dan 24 tahun.
Awalnya, kedua bersaudara ini kesal, lantaran program pemantauan jantung mereka dibajak dan didistribusikan tanpa izin keduanya. Oleh karena itu, mereka pun mengembangkan Brain, sebagai cara mengatur dan melindungi software yang mereka buat.
Dengan virus tersebut, jika software mereka dibajak dan dipasang di komputer, maka virus juga akan menyalin dirinya sendiri ke dalam mesin. Dengan demikian, pengguna software bajakan tersebut akan menerima pesan tertanam yang menyatakan bahwa komputernya terinfeksi virus dan bahwa pengguna harus segera menghubungi Basit dan Amjad untuk "inokulasi".
Follow Berita Okezone di Google News