Share

Lewat Satelit NASA, Ilmuwan Prediksi Fenomena El-Nino Tahun Ini Bisa Jadi Terburuk Sepanjang Sejarah

Anjasman Situmorang, Jurnalis · Senin 22 Mei 2023 18:19 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 22 56 2818005 lewat-satelit-nasa-ilmuwan-prediksi-fenomena-el-nino-tahun-ini-bisa-jadi-terburuk-sepanjang-sejarah-njJklGnyLQ.jpg Badai El-Nino dari luar Angkasa. (Foto: NASA)

BADAI El-Nino memang mulai menghantam beberapa negara, tidak terkecuali Indonesia. Tidak heran, jika gelombang panas ekstrem terjadi di beberapa negara.

Peristiwa El Nino sendiri adalah fenomena ketika suhu air laut yang ada di Samudra Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal. Tanda-tanda El Nino ini pun ternyata sudah terdeteksi di luar angkasa oleh satelit NASA.

Berdasarkan visual yang ditampilkan, tampak air hangat di Samudra Pasifik bergerak ke arah timur menuju pantai barat Amerika Selatan pada Maret dan April lalu. Satelit Sentinel-6 Michael Freilich yang memantau permukaan laut menunjukkan gelombang Kelvin bergerak melintasi pasifik.

Tinggi gelombang ini hanya 5-10 sentimeter, namun dengan luas mencapai ratusan mil. Gelombang ini dianggap sebagai pertanda awal El Nino ketika terbentuk di ekuator dan memindahkan lapisan atas air yang hangat ke Pasifik bagian barat.

Gambar yang diambil Sentinel-6 menunjukkan gelombang Kelvin menggerakkan air hangat ke timur, kemudian menyatukannya di lepas pantai Kolombia, Ekuador, dan Peru.

"Kami akan menyaksikan El Nino ini seperti elang. Jika ini besar, dunia akan mengalami rekor pemanasan," kata Ilmuwan Proyek NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL), Josh Willis, dikutip dari Space.

El Nino merupakan bagian dari siklus iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO). Angin timur di khatulistiwa, atau disebut juga angin pasat, akan meniup air permukaan ke arah barat. Dia akan memindahkan air hangat dari Amerika Selatan menuju Asia. Ketika air hangat bergerak, maka air dingin akan naik menggantikannya.

Follow Berita Okezone di Google News

Peristiwa El Nino berkaitan dengan melemahnya angin pasat yang menyebabkan air hangat terdorong ke timur. Hal inilah yang memberi dampak signifikan pola cuaca di seluruh dunia. National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) pada 11 Mei lalu telah mengatakan kemungkinan 90% El Nino akan hadir tahun ini.

NOAA juga memprediksi probabilitas El Nino sedang 80% terjadi dengan suhu permukaan laut naik 1 derajat Celcius. Sementara El Nino kemungkinan 55% terjadi dengan suhu naik 1,5 derajat Celcius.

NOAA dan NASA masih akan terus memantau perkembangan di Pasifik beberapa bulan mendatang. Upaya ini untuk memastikan kekuatan dan periode El Nino akan melanda dunia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini